Membuka Cakrawala Bisnis lewat Praktik Kewirausahaan

- Selasa, 25 Januari 2022 | 11:41 WIB

Oleh; Salsa Noor Arindra
(Mahasiswi Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Malang)

USAHA mikro, kecil, dan menengah (UMKM) telah menjelma sebagai segmen bisnis yang paling banyak menyumbang lapangan kerja di Indonesia. Di samping juga menjadi fondasi penting dalam menjaga perekonomian. Terbukti, saat krisis global melanda, usaha-usaha di level bawah justru mampu bertahan.

Dengan peran yang penting tersebut, UMKM harusnya memperoleh dukungan maksimal dari pemangku kebijakan. Termasuk dalam hal memperoleh kesempatan untuk berkembang semaksimal mungkin. Meski tanpa harus mengesampingkan peran industri-industri besar.

Sebagai mahasiswi akuntansi, wawasan mengenai UMKM pun tak kalah penting. Salah satunya melalui program Praktik Kewirausahaan yang saya empu di Universitas Muhammadiyah Malang. Tempat saya menempuh pendidikan. Dalam program tersebut, usaha orangtua saya sendiri yang saya pilih sebagai tempat praktik, yang bernama PT Melati Bunga Indonesia. Sesuai disiplin ilmu, saya menangani seputar laporan keuangan perusahaan. Dari mencatat cashflow, sampai menganalisis hasil usaha dan laba.

Usaha orangtua saya bergerak di bidang General Supplier dan Divisi Alat Berat, yang berkantor di kawasan Balikpapan Utara. Untuk general supplier, produk yang dipasok meliputi perangkat keselamatan hingga suku cadang. Sedangkan Divisi Alat Berat kami lebih banyak menyokong industri konstruksi dan pertambangan, melalui aneka mesin dan alat berat.

PT Melati Bunga Indonesia berdiri sejak 2018. Kini, medium pemasaran kami juga berkembang ke segmen digital seperti website dan media sosial. Praktik Kewirausahaan yang saya jalani sejak Oktober 2021 itu semakin membuka cakrawala saya seputar dunia usaha. Sebab, saya melihat langsung jeroan aktivitas usaha yang selama ini hanya saya ketahui luarannya. Dari menghitung margin antara harga pokok dan, memproyeksi laba, hingga menyusun laporan hasil usaha.

Termasuk juga seputar biaya-biaya, yang ternyata itemnya lebih banyak dari yang saya perkirakan sebelumnya. Sebut saja biaya penyusutan untuk aset perusahaan, yang memang memiliki formula perhitungan tersendiri. (pms/man/luc/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X