Berharap Investasi Tak Asal Tumbuh

- Selasa, 25 Januari 2022 | 10:27 WIB
Dayang Donna Faroek, Ketua Kadin Kaltim
Dayang Donna Faroek, Ketua Kadin Kaltim

Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim memproyeksikan pemindahan ibu kota negara (IKN) Nusantara akan meningkatkan investasi riil di Bumi Etam sebesar 47 persen dan pertumbuhan ekonomi 7,3 persen.

 

 Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kaltim Dayang Donna Faroek mengatakan, investasi yang masuk Kaltim akan semakin besar seiring disahkannya undang-undang IKN. Pastinya juga mendongkrak perekonomian. Namun, investasi yang masuk diharapkan mengalir ke industri hilir, terutama komoditas ekspor yang selama ini minim nilai tambah, batu bara dan crude palm oil (CPO).

“Dengan masuknya proyek-proyek IKN Nusantara, ada harapan bagi pertumbuhan sektor-sektor baru. Sehingga membantu perekonomian Kaltim tumbuh lebih stabil,” ujarnya, Minggu (23/1).

Menurutnya, pemindahan dan pembangunan tersebut harus didukung penuh oleh peran swasta utamanya di daerah. Perannya sangat penting mulai dari pendanaan hingga pembangunan. Keberhasilan dari pemindahan ini bergantung bagaimana sektor swastanya. “Ini tidak hanya pelaku usaha nasional, namun juga diperlukan pengusaha di daerah untuk turut serta,” jelasnya.

Pemindahan IKN sudah di depan mata, tentunya optimisme Kaltim kembali bergairah. Pemerataan ekonomi pasti terjadi. Sebagai pelaku usaha di daerah, dia berharap pemindahan IKN tidak diundur-undur lagi. Agar dampaknya bisa cepat dirasakan masyarakat. Dengan infrastruktur yang baik, serta jumlah masyarakat yang terdongkrak, diharapkan struktur ekonomi Kaltim tidak lagi didominasi pertambangan.

Optimisme baru, bahwa sektor-sektor lain akan bermunculan. Utamanya, perdagangan dan jasa akan tumbuh dengan baik. Setelah hal itu terjadi, diharapkan batu bara tidak akan dilupakan. Tapi, dibiarkan tetap tumbuh dengan sektor lain yang juga tumbuh lebih pesat.

“Dengan demikian, ekonomi Kaltim tidak hanya didominasi pada satu sektor tapi akan bersumber dari sektor-sektor baru. Sehingga, pertumbuhan ekonomi Bumi Etam memiliki diversifikasi sektor dan akan tumbuh dengan lebih stabil,” terangnya.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah menetapkan nama Nusantara sebagai IKN di Penajam Paser Utara, Kaltim. Proses rencana pengembangan IKN sempat tertunda menyusul pandemi Covid-19.

Jokowi pada Mei 2019 lalu pernah mengatakan, pemindahan IKN ke luar Jawa diperkirakan membutuhkan biaya ratusan triliun. Sehingga, sulit bagi APBN untuk membiayai proses pemindahan dalam satu tahun anggaran. Namun, menurutnya, saat itu para menterinya sudah menghitung kebutuhan untuk mengembangkan sebuah kota menjadi pusat pemerintahan.

Jokowi menyebut, dari segi anggaran APBN cukup siap asal dibuat skema tahun jamak (multiyears). Dengan kebutuhan anggaran sekitar Rp 300-400 triliun, maka setiap tahun bisa dialokasikan dari APBN sekitar Rp 30-40 triliun dalam kurun waktu 10 tahun. Meski begitu, pemerintah akan mencari cara supaya biaya pemindahan ibu kota negara tidak terlalu membebani APBN.

“Akan kita cari skema khusus sehingga nantinya ibu kota jadi, tetapi APBN tidak terbebani,” kata Presiden di Istana Negara, Jakarta, Senin (6/5/2019).

Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengumumkan skema pembiayaan pembangunan IKN hingga 2024 mendatang lebih banyak dibebankan pada APBN. Bahkan lebih dari setengahnya, yaitu sebesar 53,3 persen. Sisanya, dana didapat dari kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), swasta, dan BUMN sebesar 46,7 persen.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan, anggaran pemindahan IKN 2022 akan berasal dari dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang mencapai Rp 178,3 triliun. Anggaran program PEN 2022 sendiri mencapai Rp 455,62 triliun. Meski pembangunan IKN masuk dalam bagian program PEN tahun ini, pemerintah tidak mengesampingkan penanganan pandemi Covid-19.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X