ANAHEIM—Sabuk juara kelas berat UFC masih melingkar di pinggang Francis Ngannou. Petarung 35 tahun itu berhasil mempertahankannya, setelah menaklukkan Ciryl Gane. Ngannaou menang angka mutlak dalam pertarungan lima ronde di Honda Center. Usai laga, Ngannou menyebut lagi bahwa impiannya menjadi petinju profesional belum hilang. Dia berharap suatu saat nanti bisa naik ring melawan juara dunia kelas berat WBC Tyson Fury.
"Rencana bertinju selalu ada dalam sakuku," ucap Ngannou dilansir The Independent. "Itu adalah rencana yang harus aku wujudkan sebelum karierku berakhir. Aku tidak akan menghabiskan karierku di sini terus," tambah petarung berkewarganegaraan ganda Prancis dan Kamerun tersebut.
Di duel ini, Ngannou membuktikan bahwa dia bukan hanya memiliki pukulan terkuat di pentas UFC. Kemenangannya kali ini didapat dengan melakukan banyak kuncian dan mengajak Gane bermain ground ala gulat.
Ngannou menyebut strategi itu dia lakukan juga karena sedang turun dengan kondisi cedera lutut yang belum pulih. Bahkan, dokter sebenarnya sempat menyarankan agar dirinya mundur dari pertarungan ini. "Aku tidak mungkin mundur. Aku ingin semua orang ingat bahwa aku masih seorang juara," ucap Ngannou.
Menariknya, dalam momen pengalungan sabuk juara kepada Ngannou, Presiden UFC Dana White absen. Seremoni tersebut diwakilkan oleh UFC Matchmaker Mick Maynard. White juga tidak nongol dalam konferensi pers usai laga.
Absennya White langsung dikait-kaitkan dengan Ngannou yang selama ini sangat vokal mengkritisi kebijakan UFC. Mulai nilai kontrak yang dia anggap terlalu kecil. Hingga dirinya merasa tidak diperlakukan dengan baik. Karena itulah Ngannou sampai saat ini bermimpi ingin pindah haluan ke tinju.
Namun, kemenangan di laga ini membuat Ngannou otomatis bakal terikat kontrak lagi setahun ke depan dengan UFC sebagai bagian dari klausul kemenangan. (irr/bas/jpg/ndy)