TANA PASER - Sebanyak 12 anak buah kapal (ABK) kewarganegaraan Tiongkok yang berada di Kapal MV Ocean Treasure dari Filipina, yang ingin mengangkut batu bara di Teluk Adang atau 32 mil dari Pelabuhan Pondong Kecamatan Kuaro, masih diisolasi beserta kapalnya.
Mereka yang dinyatakan positif Covid-19 kala dicek sebelum beraktivitas di perairan Kabupaten Paser, tidak diperbolehkan turun dari kapal sebelumnya dinyatakan negatif.
Pejabat Kantor Kesehatan Pelabuhan KKP Balikpapan Harzan Khair mengatakan sampai kemarin, kapal dan ABK masih dikarantina.
"Masih menunggu jadwal tes PCR kedua yang diperkirakan tanggal 24 atau 27 nanti," kata Kharzan kepada Kaltim Post, Minggu (23/1).
Saat baru pandemi Covid-19 di awal 2020, Kaltim Post pernah dibawa ke perairan Teluk Adang, melihat langsung prosedur kapal dan ABK asing yang tiba dari negara luar diperiksa. Mereka tidak diperkenankan turun dari kapal, setelah hasil pemeriksaan kesehatan kapal dinyatakan aman. Bahkan dokumen kapal yang dicek petugas imigrasi dan syahbandar, belum boleh dicek sebelum petugas karantina kesehatan atau KKP memberikan lampu hijau. Hal ini lah yang dilakukan oleh petugas karantina.
Sebelumnya, Kapolres Paser AKBP Kade Budiyarta saat Zoom kepada Kapolda Kaltim mengungkapkan dari 22 ABK di kapal tersebut, 12 terkonfirmasi positif corona. Sehingga, petugas kesehatan dan instansi terkait gabungan memutuskan tidak memperbolehkan ABK tersebut keluar kapal. Mereka hanya beraktivitas di dalam kapal.
"Untuk kebutuhan logistik mereka telah disiapkan agar bertahan selama masa karantina," kata Kapolres Budi.
Kapal Tiongkok merupakan yang paling banyak masuk ke Pelabuhan Pondong. Selain itu, ada dari Filipina dan Hong Kong. Tiap tahun, Negeri Tirai Bambu tersebut telah membawa ribuan kru dan puluhan kapal ke Bumi Daya Taka. Paling tertinggi dari negara lainnya seperti Singapura, Hong Kong, Korea Selatan, Taiwan, Malaysia, dan Filipina.
Hampir semua kapal dari luar ini masuk ke Kabupaten Paser dengan muatan kosong, dan keluar membawa hasil ekspor berupa batu bara. Namun sejak 2019, ada ekspor lain yang dikirim berupa cangkang kelapa sawit tujuan ke Malaysia. (far/k15)
M Najib
najibkppaser@gmail.com