Mahasiswi Berprestasi Itu Berpulang Bersama Sang Adik, Berangkat Subuh untuk Magang dan PKL

- Sabtu, 22 Januari 2022 | 10:19 WIB
Momen almarhumah Nelsa dan almarhum Nabil mengapit ibunya.
Momen almarhumah Nelsa dan almarhum Nabil mengapit ibunya.

Raut wajah lesu dan mata berkaca-kaca tak bisa disembunyikan Mariyam. Ibu dari almarhumah Nelsa Rabimardani dan Mukhbit Nabil Alfarizi terus meratapi kepergian dua buah hatinya. Dia harus merelakan kepergian kedua anaknya sekaligus. Kecelakaan maut di wilayah Sungai Kunjang, membuat mereka harus pergi untuk selama-lamanya.

 

RABU (19/1), ketika matahari masih sembunyi, Nelsa dan Nabil berangkat menuju Samarinda Seberang. Nelsa sudah magang hampir enam bulan di salah satu perusahaan perkebunan di Palaran. Itu demi menyelesaikan studinya di Universitas Mulawarman Jurusan Teknik Kimia.

Sementara Nabil, merupakan siswa SMK yang niatnya ingin melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL) di Jalan Jakarta. Sebelum itu, dia harus mengantar sang kakak ke Palaran. Sebab, rencananya Nelsa akan melakukan tinjauan lapangan selama tiga hari di Bengalon, Kutai Timur. Setelahnya, masa magang Nelsa bakal berakhir.

Hari kelabu itu adalah keberangkatan pertama dan terakhir mereka berdua pagi-pagi buta. Sebab, biasanya Nelsa pergi dari rumah sekitar pukul 07.30 Wita. Sebelum magang, selalu mengantar sang ibu untuk mengasuh dari Hari Senin-Jumat di wilayah Antasari. Ibu merupakan tulang punggung keluarga setelah kepergian sang ayahnya menghadap Sang Khalik 12 tahun silam. "Setelah keberangkatan pagi itu sekitar jam 8 pagi saya dapat kabar dari polisi. Mereka datang ke rumah ibu Nelsa dan Nabil, bilang terjadi kecelakaan. Polisi awalnya tidak memberitahu bahwa keduanya meninggal, setelah di rumah sakit dan ramai di media sosial baru diketahui keduanya meninggal dunia," terang Madera, paman korban kemarin (20/1).

Diceritakan Madera, Nelsa berencana wisuda April mendatang. Sementara Nabil yang duduk di kelas XI sebuah sekolah menengah kejuruan. "Sejak SMA Nelsa selalu mendapat beasiswa, termasuk ketika kuliah dia dapat beasiswa prestasi. Setelah lulus kuliah itu rencananya Nelsa mau direkrut di perusahaan tempat magang di Palaran. Karena dia peringkat 2 dari 265 peserta yang diseleksi. Hingga menyisakan hingga tujuh orang termasuk Nelsa," katanya.

Keduanya pun dimakamkan setelah Magrib hingga Isya dalam satu lubang. Posisinya tepat di sisi kaki sang ayah. "Dikebumikan satu lubang tapi dua tiang lahat. Alhamdulillah, teman-teman, perwakilan perusahaan tempat Nelsa magang, dan pak RT membantu hingga pemakaman selesai ketika Azan Isya," imbuhnya.

Dia pun berharap kepada sang sopir truk yang sempat menepikan monster jalanan agar datang ke rumah, menunjukkan iktikad baik. Sebab, sejauh ini baru perwakilan perusahaan ekspedisi yang datang. "Musibah semua orang tidak menghendaki. Tapi dengan jalan musyawarah dan mengedepankan kemanusiaan, kita doanya terbaik untuk almarhum," jelasnya.

Jalannya proses hukum dan kronologi kecelakaan diklaim belum diketahui pihak keluarga hingga kemarin. Polisi pun hanya datang ketika memberitahu soal kejadian terkait kecelakaan. "Sempat dipanggil ke Bhayangkara, tapi belum tahu intinya. Status sopir juga kami belum tahu," tutupnya. (dra)

 

Asep Saifi Arifian

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X