Deskripsi: Ada 4 ayat keistimewaan wanita dalam Al-Qur’an, yaitu tentang persamaan derajat, perlindungan, dan kewajiban memperlakukannya dengan baik.
Tahukah Anda jika rajin membaca Al-Qur’an saja masih belum cukup untuk memenuhi kewajiban sebagai umat Islam. Selain membaca, kita juga perlu mentadabburinya, atau menghayati maknanya untuk mengambil pelajaran.
Anda bisa memulai dengan ayat-ayat yang terdekat, misalnya bagi muslimah yaitu keistimewaan wanita dalam Al-Qur’an.
Tadabbur Al-Qur’an di era teknologi saat ini dapat semakin mudah kita lakukan dengan Qur’an digital https://tafsirweb.com. Pasalnya selain memuat tulisan ayat-ayat suci dalam tulisan arab dan latin, situs tersebut juga menyediakan terjemah dan tafsirnya dari sumber terpercaya.
Jadi sambil tadarus Qur’an, Anda juga sekaligus dapat mempelajari arti dan makna ayat-ayat yang Anda baca.
Sementara untuk yang belum lancar mengaji, tak perlu berkecil hati, karena balasan untuk Anda adalah dua pahala. Yang paling penting adalah terus bersemangat belajar untuk memperbaiki bacaan, misalnya dengan https://bisaquran.com.
Ini adalah metode belajar membaca Al-Qur’an secara mandiri dengan cepat dan praktis.
Memahami Keistimewaan Wanita Dalam Al-Qur’an
Agama kita menempatkan kedudukan seorang wanita di tempat yang mulia. Buktinya ada satu surat dalam Al-Qur’an yang Allah hadirkan khusus untuk wanita, yaitu Annisa.
Di dalamnya terkandung berbagai ayat dengan pesan untuk memuliakan dan melindungi wanita terutama perempuan-perempuan yatim dan janda.
Inilah ayat-ayat tentang wanita dalam Al-Qur’an sebagai pengingat bahwa Islam memandangmu secara istimewa, sebagaimana muslimah lainnya di seluruh penjuru bumi.
Surah Ali ‘Imran Ayat 36
Maka tatkala isteri 'Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk".
Dalam ayat tersebut Allah SWT menegaskan bahwa bayi perempuan tidak lebih rendah martabat dan derajatnya daripada bayi laki-laki. Sebagai buktinya Dia menjaga bayi itu hingga tumbuh dewasa menjadi wanita mulia, Ibunda Nabi Isa AS.
Surah An-Nisa' Ayat 4
Dan berikanlah maskawin (mahar) kepada perempuan (yang kamu nikahi) sebagai pemberian yang penuh kerelaan. Kemudian, jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari (maskawin) itu dengan senang hati, maka terimalah dan nikmatilah pemberian itu dengan senang hati.
Satu lagi ayat Al-Qur’an tentang keistimewaan wanita, yaitu Surah An-Nisa' Ayat 4 yang menerangkan mengenai hadiah pernikahan. Menurut Ustadz Adi Hidayat, mahar untuk calon istri bukanlah pemberian calon suami melainkan hadiah dari Allah SWT yang Dia titipkan kepada si laki-laki.
Hadiah maskawin tersebut merupakan balasan bahwa wanita ini sanggup menjaga kesucian diri hingga hari pernikahannya. Keistimewaan ini hanya Allah karuniakan kepada wanita alih-alih laki-laki.
Surah An-Nisa' Ayat 19
Wahai orang-orang beriman! Tidak halal bagi kamu mewarisi perempuan dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, kecuali apabila mereka melakukan perbuatan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka menurut cara yang patut. Jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya.
Tafsir ayat tersebut masih menurut Ustadz Adi Hidayat adalah perintah kepada suami untuk memperlakukan istrinya dengan baik, termasuk menghindari berkata kasar. Bahkan suami selayaknya bersabar jika istri mempunyai perilaku yang tidak menyenangkannya.
Allah SWT berfirman bahwa dibalik kesabaran seorang suami kepada istri, bisa jadi ada hal-hal besar yang ingin Dia karuniakan.
Kemuliaan wanita akan semakin bertambah jika dia menjadi seorang ibu. Rasulullah SAW bersabda:
“Wahai Rasulullah, siapa yang paling berhak aku perlakukan dengan baik? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: ayahmu, lalu yang lebih dekat setelahnya dan setelahnya.” (HR. Al Bukhari dalam Adabul Mufrad, sanadnya hasan)
QS Al Ahzab ayat 59
"Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, "Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
Salah satu alasan mengapa wanita itu istimewa adalah perintah Allah SWT untuk memberikan perlindungan kepadanya sebagaimana yang tercantum dalam QS Al Ahzab ayat 59. Bentuk perlindungan ini adalah pada kewajiban berhijab yang melekat pada wanita sebagai representasi penjagaan bagi kehormatannya.
Latar belakang turunnya ayat tersebut karena seringnya wanita mendapat gangguan dari orang-orang jahat di Madinah. Kemudian Allah SWT memerintahkan untuk menutupkan jilbab ke seluruh tubuh wanita sebagai syiar agar dirinya dikenali sebagai muslimah yang taat.
Dengan identitas tersebut maka yang bersangkutan akan terjaga dari gangguan. Seorang wanita yang dikenali sebagai muslimah kemudian mengalami kesulitan, maka melekat kewajiban kepada sesama muslim lainnya untuk membantu.
Penutup
Keistimewaan wanita dalam Al-Qur’an termuat dalam 4 firman Allah SWT. Pertama adalah Surah Ali ‘Imran Ayat 36 yang menegaskan tentang persamaan derajat antara wanita dan pria.
Berikutnya Surah An-Nisa' Ayat 4 adalah hadiah dari Allah SWT berupa mahar pernikahan. Sementara kandungan isi Surah An-Nisa' Ayat 19 adalah tentang kewajiban suami memperlakukan istrinya dengan baik.
Selanjutnya QS Al Ahzab ayat 59 menerangkan tentang “perangkat perlindungan” bagi muslimah berupa jilbab agar dia tidak diganggu.
Semoga menginspirasi. (pro5)