Minyak Goreng Rp 14 Ribu Per Liter, Masih Ada Ritel yang Melanggar

- Jumat, 21 Januari 2022 | 12:11 WIB

Penetapan harga minyak goreng sebesar Rp 14 ribu per liter belum sepenuhnya diikuti oleh ritel di Balikpapan. Berdasarkan pantauan di lapangan, masih ada yang memasang harga di atas ketentuan.

 

BALIKPAPAN – Salah satunya Hero Mal Balikpapan Baru. Pada pukul 14.30 Wita harga minyak goreng di sana belum mengalami perubahan. Di bagian rak barang, terlihat deretan minyak kemasan satu liter dari Sedaap dibanderol Rp 21.700, Sunco Rp 23.400, Bimoli Rp 22.800, Tropical Rp 23.600. Sedangkan kemasan dua liter Bimoli Rp 42.400 dan Tropical Rp 43.300. Sayang, kepala store manager tidak berada di tempat dikarenakan libur sehingga tidak bisa dikonfirmasi.

Kepala Dinas Perdagangan Balikpapan Arzaedi Rachman mengaku sudah berkunjung ke ritel yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo). Dia menyebut, baik itu Alfamidi maupun Indomaret telah menjual minyak goreng Rp 14 ribu. Pembeli pun dibatasi hanya 2 liter. Harga berlaku bagi seluruh merek.

Meski demikian, dia mengakui masih ada ritel yang belum sepenuhnya melakukan penyesuaian. Dari itu, Arzaedi menegaskan agar ritel anggota Aprindo segera melakukan penyesuaian. Sesuai kebijakan surat edaran Menteri Perdagangan yang berlaku mulai Rabu (19/1) minyak goreng per liter kini Rp 14 ribu.

Kepada masyarakat pun diharapkan bisa bijak. Pembelian 2 liter dapat digunakan dalam satu kepala keluarga. Agar stok tidak langka dan mampu mencukupi kebutuhan jelang puasa serta Idulfitri nanti.

“Dinas Perdagangan diminta melakukan pengawasan dan pemantauan di lapangan. Dari ritel yang tergabung di dalam Aprindo seperti Hero belum penyesuaian alasannya karena sistem terpusat. Sekarang mereka masih berproses. Kami juga sudah melakukan laporan, jika besok belum dilakukan penyesuaian akan kembali dilaporkan, dan tidak menutup kemungkinan pusat akan melakukan evaluasi terhadap ritel tersebut,” bebernya.

Dia menuturkan bagi ritel besar tidak ada jangka waktu. Penyesuaian harus segera diberlakukan sejak ada aturan baru tersebut. Bila pada laporan kedua ternyata tidak mematuhi kebijakan bisa saja pusat nanti mencabut izin penjualan dan seterusnya. Itu diharapkan jangan sampai terjadi karena mengganggu stabilitas perekonomian kota.

“Semoga besok sudah disesuaikan semua, paling lambat nanti malam (kemarin malam) agar besok (hari ini) tidak ada lagi yang menjual di atas Rp 14 ribu,” ucap Arzaedi.

Lanjutnya lagi, terkait ritel lokal yang ingin menjual dengan harga subsidi tersebut dapat membuat permohonan ke pusat. Adapun mekanisme ke pasar tradisional itu diberikan jangka waktu selama seminggu ke depan, hanya dia belum menerima mekanisme pastinya.

Arzaedi juga berpesan kepada penjual di toko-toko kecil di permukiman maupun pasar tidak menjual minyak goreng dengan harga yang begitu jauh berbeda.

Sonny Yuwono, direktur utama sekaligus pemilik Maxi Swalayan menuturkan, regulasi dari Kementerian Perdagangan terkait minyak goreng memang telah diumumkan. Namun, untuk ritel lokal distributor masih kebingungan. Walau begitu, dia akan berusaha agar pihaknya juga bisa menjual dengan harga yang sama, Rp 14 ribu per liter. Bahkan proses penyesuaian sudah dilakukan sejak kemarin.

“Walaupun dari pihak distributor kami belum ada kepastian. Namun, karena kami ini bekerja niatnya demi melayani masyarakat, proses penurunan harga tetap dilakukan. Nanti diusahakan bagaimana caranya agar bisa dapat subsidi dari pemerintah, karena juplaknya dan aturan mainnya masih belum jelas,” ungkapnya.

Walau harga minyak goreng melambung sejak akhir tahun 2021 lalu, penjualan masih tetap normal. Tetapi, kini harga kulakan baru terus naik. Itulah masalah yang selalu dihadapi pengusaha ritel saat ini, selalu berkejaran dengan harga. Diharapkan dengan pemerintah menggelontorkan bujet hingga Rp 7,6 triliun untuk subsidi nasional minyak goreng selama enam bulan dapat aman terkendali.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X