Bincang Bareng Director of Operation Platinum Hotel Indonesia; Soegianto

- Kamis, 20 Januari 2022 | 09:03 WIB
Soegianto
Soegianto

Platinum Hotel Group terus berkembang. Membangun hotel-hotel di daerah bisnis, dari Kota Minyak ekspansi ke pulau Jawa. Dua hotel telah beroperasional di Jogjakarta dan Surabaya. Sang owner, Charles sempat menginginkan membangun hotel pula di Jakarta, tetapi dengan perpindahan ibu kota negara (IKN) baru ke Kaltim, rencana tersebut pun diurungkan.

 

SEBELUM membangun, analisis pasar telah dilakukan. Begitu pula sebelum memutuskan dibangun di Jogjakarta sebagai kota kedua. Alasannya, Jogjakarta merupakan destinasi pariwisata dan bisnis yang tidak ada hentinya, serta tidak akan sepi sebab dikenal pula sebagai Kota Pelajar. Maka potensi tersebut diserap sehingga keberadaan Platinum Hotel di sana diterima baik.

Begitu pula dengan hotel ketiga di Surabaya sebagai pusat bisnis dan MICE di Jawa Timur yang cukup menjanjikan. Pihak manajemen kini juga kembali melakukan analisis terkait pembangunan hotel keempat di sekitar IKN. Sembari menunggu kawasan mana yang dapat diperbolehkan dibangun. Tentu hotel tersebut nantinya dilengkapi sarana-prasarana lebih lengkap.

Tidak menutup kemungkinan dengan santernya isu IKN memancing hotel-hotel kelas dunia turut hijrah ke Kaltim, termasuk di Balikpapan akan terjadi pertumbuhan. Tetapi diyakini, Platinum Hotel tetap akan tumbuh dan bertahan. Dengan kesolidan team work menghadapi situasi ke depan.

“Bisnis hotel itu selain menjanjikan ada nilai investasi masa depan. Memang masa depan tidak bisa ditebak, tetapi seiring dengan perpindahan IKN ke Kaltim memberikan dampak positif terhadap dunia perhotelan,” ungkap Director of Operational Platinum Hotel Indonesia Soegianto, Selasa (18/1).

Setelah membangun di kota-kota besar lainnya, Soegianto menuturkan, pengelola memiliki niat mengembangkan unit baru di Bali. Sebab, bagaimanapun Pulau Dewata masih menjadi kiblat pariwisata. Bahkan daerah tersebut sekarang mengalami pemulihan pariwisata dengan cepat. Walau sebelumnya, 2020 dan 2021 menjadi badai yang meluluhlantakkan bisnis perhotelan di sana.

Kejadian pagebluk memberikan pembelajaran penting terkait efisiensi dan saving cost. Dari itu, cash flow benar-benar dijaga sehingga tidak ada kesulitan lagi ketika terjadi situasi atau kejadian tidak terduga seperti Covid-19 ini.

Seperti diketahui, meski dihadapkan pada perekonomian tidak menguntungkan selama dua tahun lalu, Platinum Hotel tidak melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan. Komunikasi dengan seluruh karyawan bagi Soegianto sangatlah penting. Karyawan pun harus memiliki rasa memiliki sehingga menjaga hotel sepenuh hati. Secara internal pihaknya rutin menggelar olahraga bersama, juga diberikan penghargaan kepada karyawan terbaik.

Bicara soal kuliner, Platinum Hotel and Convention Hall Balikpapan tentu menawarkan berbagai hidangan yang menggugah. Dari masakan Nusantara, Tiongkok hingga Western. “Prinsipnya jangan hanya bisa membuat, tapi menjaga cita rasa yang bagus dan bisa dijual. Karena, bisa membuat belum tentu dapat dijual. Sebab, yang diperlukan ialah bagaimana menjaga standardisasi dan kualitas masakan tidak berubah,” ungkap Soegianto.

“Platinum Hotel and Convention Hall Balikpapan juga lagi mempersiapkan membangun skydome di area rooftop dan ballroom tanpa tiang di samping kolam renang untuk menambah venue yang sudah ada,” lanjutnya.

Nama Soegianto sendiri sudah familiar di lingkungan hotelier Balikpapan. Pria kelahiran Madiun tersebut besar di Malang. Setamat pendidikan SMA dirinya sempat bekerja selama setahun di Batu, salah satu kota yang masih berada di Jawa Timur kemudian memutuskan hijrah ke Balikpapan di tahun 1984 bersama lima orang rekannya.

Mengerjakan proyek di perusahaan tambang hingga bekerja mengecat rumah sempat dilakoni. Setelah tidak ada tawaran pekerjaan di perusahaan masuk, dia melamar bekerja di Bahtera Hotel, kemudian sempat membantu di Shangrila Restaurant Gunung Sari.

Paling lama, dia mengabdikan diri selama 20 tahun di Blue Sky Hotel Balikpapan sejak 1984-2005. Lalu bergabung di Pacific Hotel dari 2005 sampai 2015. Dan hingga kini, menduduki jabatan selaku director of operational Platinum Hotel Indonesia.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X