Subsidi Bunga KUR 3 Persen Berlanjut

- Kamis, 20 Januari 2022 | 09:00 WIB

Pemerintah kembali melanjutkan pemberian subsidi bunga kredit usaha rakyat (KUR) 3 persen tahun ini. Kebijakan itu diharapkan bisa menstimulus para pelaku usaha dan mendorong pemulihan ekonomi.

 

BALIKPAPAN - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, tahun ini sesuai persetujuan rapat terbatas bunga KUR 3 persen akan diberikan selama enam bulan. Kebijakan itu diharapkan bisa disosialisasikan lebih luas lagi. Sebab, masih ada masyarakat yang tidak mengetahui bahwa bunga KUR 6 persen setengahnya disubsidi oleh pemerintah.

Pada tahun ini, pemerintah telah memutuskan untuk meningkatkan plafon KUR menjadi sebesar Rp 373,17 triliun dari sebelumnya Rp 285 triliun. Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat realisasi penyaluran KUR baru mencapai Rp 6,02 triliun hingga per 17 Januari 2022.

Adapun jumlah itu diberikan kepada 170 ribu debitur KUR usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Dari total Rp 373,17 triliun, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) mendapat alokasi mencapai 70 persen atau senilai Rp 260 triliun. Penyaluran segmen mikro menjadi prioritas.

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto menyatakan, alokasi KUR dari pemerintah menjadi hal positif bagi perseroan. Khususnya, mendukung pengembangan ekosistem ultra mikro (UMi). Sejumlah strategi telah dirancang untuk memenuhi target penyaluran KUR 2022.

Di samping itu, BRI menerapkan digitalisasi untuk menyalurkan kredit. Memanfaatkan keunggulan informasi dan teknologi, Catur optimistis perseroan mampu menjaga bottom line yang solid dengan return yang optimal. “Sehingga, lebih efisien dan tepat sasaran. Dengan Menyalurkan kredit ke sektor produktif, upaya tersebut diharapkan dapat memperkuat pemulihan ekonomi nasional,” tuturnya.

Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia (BNI) mendapat alokasi Rp 38 triliun. Nilai tersebut naik 22,7 persen dari plafon KUR BNI tahun lalu sebesar Rp 30,95 triliun. “Kami cukup yakin penyaluran KUR akan sesuai alokasi pemerintah. Terlebih, kami melihat permintaan dan kinerja KUR BNI yang sangat baik,” ucap Direktur Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto.

Dana KUR, lanjut dia, digunakan untuk mendorong pertumbuhan UMKM. Khususnya, di sektor komoditas delapan klaster unggulan. Yaitu klaster padi, jagung, sawit, tebu, jeruk, tanaman hias, kopi, dan porang. Melalui strategi tersebut, Sis optimistis dapat mendorong realisasi pembiayaan UMKM mencapai 30 persen di 2024.

“BNI tidak hanya menggarap para pelaku UMKM untuk melakukan ekspansi bisnis keluar negeri, tapi juga mendorong pengembangan usaha para warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di luar negeri atau diaspora,” ucapnya.

BNI juga mendorong pembiayaan berbasis ekosistem dan rantai pasok. Langkah tersebut untuk memastikan UMKM tumbuh berkesinambungan. Juga, melalui program pembinaan dan pengembangan UMKM untuk menjawab kendala yang dihadapi. Mulai proses kredit, teknologi, serta pengembangan kapabilitas tata kelola bisnis. (dee/han/jpg/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Kerja Sama dengan SRC

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:49 WIB

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB
X