Lebih Dekat dengan GM Hotel MaxOne Balikpapan Mochamad Zuwaini

- Selasa, 18 Januari 2022 | 12:58 WIB
Mochamad Zuwaini.
Mochamad Zuwaini.

Media cetak memiliki sejarah tersendiri bagi Mochamad Zuwaini. Dia menyebutkan jika sebuah ulasan di Jawa Pos medio 1990 lalu memberi jawaban atas impiannya. Sekalipun sebelumnya belum pernah ke Pulau Dewata, beranjak lulus SMA di Surabaya dia membulatkan tekad pergi ke sana seorang diri.

ULIL MUAWANAH, Balikpapan

ANGAN-angan Zuwaini terkait masa depan hanya ingin mengikuti sebuah pendidikan yang tidak terlalu lama serta cepat mendapat kerja tanpa harus membebankan orangtua. Meski menjadi salah satu lulusan terbaik di sekolah, dirinya enggan mendaftarkan diri mengikuti ujian masuk di perguruan tinggi negeri.

“Saya berpikir buat cepat kerja, karena melihat kakak saya sudah kuliah dan tidak ingin membebani orangtua pula. Terus saya lihat di Jawa Pos ada ulasan tentang pendidikan pariwisata, langsung merasa ini nih yang saya cari,” tutur Zuwaini.

Memiliki dasar kemampuan bahasa Inggris, dia mencoba mengikuti seleksi masuk Balai Pendidikan dan Latihan Pariwisata Bali (BPLP). Pada masanya, BPLP merupakan wadah pendidikan bergengsi, serta menjadi kiblat yang melahirkan banyak hotelier profesional dan terkenal.

Dari Surabaya ke Banyuwangi menggunakan kereta api, Zuwaini melanjutkan perjalanan dengan bus. Tak sampai situ, dia harus kembali menaiki transportasi umum menuju Nusa Dua, Bali. Sesampainya di depan gerbang BPLP, dia berjalan kaki cukup jauh. Setibanya di sana, pemandangan yang tersaji membuat dia terpukau.

Menambah ketertarikan dan keinginan agar bisa belajar. Segala persyaratan yang diminta coba dipenuhi. Ternyata, beberapa berkas masih kurang. Beruntung kala itu seleksi belum berlangsung. Dikarenakan keinginan orangtua dia pun kembali ke Surabaya, sembari menunggu jadwal pembukaan seleksi dan memenuhi persyaratan yang kurang.

Ketika seleksi awal, dia dihadapkan tes tertulis sebanyak 100 soal dalam bahasa Inggris dengan sistem gugur. Di dalam papan pengumuman tak disangka namanya berada di peringkat pertama. Ujian berikutnya psikotes dan interview berlangsung mulus. Setelah dinyatakan memenuhi kriteria, Zuwaini mengambil jurusan Room Division.

Sesuai Surat Keputusan Presiden RI Nomor 102 Tahun 1993, BPLP kini berganti nama menjadi Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Nusa Dua. Di tahun itu pula dia lulus dan sempat ditawari menjadi supervisor di salah satu hotel bagi para pemburu. Namun, akhirnya memilih bergabung dengan Radisson Plaza Suite Hotel Surabaya sebagai acting housekeeping supervisor.

“Dunia hotel menjadikan mental seseorang lebih kuat, sebab dalam kondisi apapun harus dihadapi. Orang tertidur dan berlibur kami tetap bekerja, jauh dari keluarga serta harus mampu selalu memberikan pelayanan terbaik dan tersenyum. Itu tidak mudah. Makanya orang yang tidak memiliki jiwa hotelier tidak akan mampu bertahan lama. Saya pun menanggap teman-teman di hotel itu adalah keluarga serta rumah kedua saya,” ungkapnya.

Dibandingkan resor, dia lebih tertarik dengan city hotel. Itu pula yang membawa dia pada 2002 dengan tawaran hijrah ke Balikpapan atau Makassar. Awalnya tidak ada ketertarikan dengan Balikpapan, meskipun memiliki keturunan warga Martapura, Banjarmasin.

Zuwaini ingin merasakan atmosfer luar Kalimantan, keluar dari zona nyaman dan bisa merasakan mudik yang sesungguhnya dengan jauh dari keluarga. Siapa yang tahu, nyatanya kini malah menjadi warga Balikpapan. Ia resmi menjadi warga Kota Minyak pada 2008 lalu. Pertama kali kemari, dia bergabung sebagai executive housekeeper di Blue Sky Hotel Balikpapan.

Dari Balikpapan dia sempat ke Samarinda, kembali lagi kemari dan sempat ke Belitung selama tujuh bulan, hingga akhirnya 2018 dia dipilih menakhodai MaxOne Hotel Balikpapan yang dibuka pada tahun itu. “Kondisi pertama kali saya datang ke sini, perekonomian 2002 masih bagus. Banyak perusahaan asing. Up and down itu pasti ada. Apalagi saat pandemi sangat terasa sekali dampaknya. Tapi alhamdulillah, MaxOne mampu bertahan,” ungkapnya.

Menghadapi perindahan ibu kota negara (IKN) tentu dibayangi kehadiran hotel-hotel kelas dunia, dari itu MaxOne memiliki strategi dan telah menyiapkan berbagai langkah baru. Seperti dengan membangun ballroom besar yang terletak di bagian depan bangunan utama hotel.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Kerja Sama dengan SRC

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:49 WIB

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB
X