TANA PASER - Keberadaan elpiji subsidi tabung isi 3 kilogram selama ini banyak menuai masalah, seperti penjualan eceran di luar agen dan pangkalan yang di atas harga eceran tertinggi (HET), yang mana kondisi ini terus terjadi seperti tak ada penindakan. Belum lagi penjualannya yang tidak sesuai peruntukan. Pemprov Kaltim pun telah mengusulkan untuk mencabut keberadaan barang subsidi ini. Hal ini diungkapkan Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ina Rosana pada rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Paser pekan lalu, Selasa (11/1).
"Seluruh kabupaten-kota sepakat untuk mencabut elpiji subsidi tiga kilogram ini," kata Ina. Pertimbangannya karena banyak permasalahan terjadi di lapangan. Masyarakat dinilai banyak yang sudah mampu membeli nonsubsidi 5,5 kilogram namun tetap memburu subsidi. Ina mengatakan, banyak juga pengusaha yang ingin membuka pangkalan baru elpiji sangat susah. Sementara stok di Paser tidak ada penambahan.
"Karena agen dan pangkalan lama tidak memberikan rekomendasi untuk adanya pangkalan baru," kata kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Paser itu.
Dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Paser saat itu juga membeberkan, elpiji subsidi 3 kilogram pemasarannya saat operasi pasar (OP) harusnya tertutup. Namun, faktanya selama ini terbuka. Akhirnya, dibeli oleh siapa saja. Harusnya dikendalikan jatahnya masing-masing oleh pangkalan. (jib/far/k15)