Wali Kota Balikpapan: Jika Tak Ada Klaster, PTM Berlanjut

- Senin, 17 Januari 2022 | 08:53 WIB
Siswa SD di Balikpapan gembira bertemu teman.
Siswa SD di Balikpapan gembira bertemu teman.

Pemkot akan mengevaluasi PTM 100 persen. Terutama setelah melihat dari kondisi berjalan sepekan terakhir. Jika tidak ada klaster atau masalah selama seminggu berjalan, PTM dapat berlanjut.

BALIKPAPAN – Pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di Kota Beriman telah berjalan sejak Senin (10/1). Ini berlaku di seluruh jenjang sekolah, mulai PAUD, SD, hingga SMP, baik negeri maupun swasta. Balikpapan telah memenuhi syarat melaksanakan PTM 100 persen dari sisi indikator kesehatan.

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi PTM 100 persen pada pekan depan. Terutama setelah melihat dari kondisi PTM yang berjalan sepekan terakhir. Dia menuturkan, jika tidak ada klaster atau masalah selama seminggu PTM, PTM dapat berlanjut.

“Apalagi kalau persyaratan dan kondisi masih memungkinkan untuk melaksanakan PTM, maka masih bisa berlanjut,” ucapnya. Rahmad menyebutkan, bagaimanapun PTM saat ini masih dalam proses penyesuaian. Walau siswa yang datang ke sekolah sudah dengan kapasitas penuh.

Namun, pemerintah daerah tetap melakukan pembatasan, mengingat kini masih dalam masa pemulihan akibat pandemi. Terutama dari soal pengaturan durasi belajar siswa selama di sekolah. “Jadi tetap secara terbatas. Pelaksanaannya tidak mutlak full, tapi dibatasi jam belajarnya,” imbuhnya.

Adapun durasi belajar untuk siswa SD kelas kecil hanya 2 jam. Kemudian SD kelas besar selama 3 jam. Hingga SMP selama 4–6 jam per hari. Rahmad optimistis, PTM di Kota Minyak bisa berlanjut. Ini turut didukung berdasarkan evaluasi usai masa libur Natal dan tahun baru (Nataru).

Rahmad memastikan, saat ini situasi masih aman dan kondusif. Walau tercatat ada klaster baru, namun kabar baiknya dalam beberapa hari juga ditemukan tidak ada penambahan kasus. “Hasil evaluasi masih aman, ada muncul klaster tapi hanya satu klaster keluarga setelah masa libur Nataru,” tuturnya.

Beberapa waktu lalu, dia pun sempat melakukan sidak ke sejumlah sekolah untuk memastikan penerapan protokol kesehatan (prokes). Menurut dia, pelaksanaan PTM memang penting, tetapi perlu disiplin prokes untuk menjaga kesehatan siswa. Termasuk mendorong tercapainya target 100 persen vaksinasi anak usia 6–11 tahun.

Dia berpesan kepada sekolah dan guru bahwa prokes harus berjalan. Misalnya mengingatkan siswa untuk selalu memakai masker dan mencuci tangan selama berada di sekolah. “Mudah-mudahan dengan protokol kesehatan, PTM tidak menimbulkan klaster baru,” harapnya. (gel/ms/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X