SAMARINDA- Badan Pengurus Provinsi Kerukunan Bubuhan Banjar Kalimantan Timur (KBBKT) periode 2022-2027 akan dikukuhkan pada 22 Januari 2022 mendatang. Irianto Lambrie untuk ketiga kalinya kembali memimpin KBBKT, setelah dalam musda 4 September 2021 lalu di Hotel Mercure, Samarinda, terpilih secara aklamasi.
Acara berlangsung di Stadion Madya Sempaja, bakal dihadiri Gubernur Kaltim Isran Noor, Sultan Banjar Khairul Saleh Al Mu’tashim Billah, serta Presiden Banjar Sedunia Rudi Ariffin. Ketua KBBKT Irianto Lambrie dalam jumpa pers kemarin mengatakan, sudah ada konfirmasi kehadiran gubernur, Sultan Banjar Khairul Saleh. Namun khusus Rudi Ariffin memang sedang sakit, namun diharapkan saat acara bisa hadir.
“Kalaupun tak bisa hadir, ada sekretaris atau jajaran lainnya yang akan datang. Kami juga mengundang tokoh masyarakat, tokoh agama, serta tokoh lintas suku. Kami juga mengundang tokoh-tokoh Banjar yang mempunyai pengaruh kuat dalam kehidupan masyarakat di Kaltim. Acara bakal diramaikan bazar kue dan makanan khas banjar. Silakan datang dan cicipi makanan khas banjar yang mungkin belum pernah dilihat atau dirasakan,” ujar mantan gubernur Kaltara tersebut didampingi Eddy Kurniawan (ketua panpel pengukuhan) dan Rachmadansyah (wakil ketua panpel).
Menurut dia, KBBKT akan mengakomodir seluruh elemen masyarakat banjar. Bahkan kubu yang sempat membentuk KBBKT tandingan atau kubu sebelah juga dirangkul. Bersama pengurus lainnya bahkan melakukan pendekatan kepada berbagai pihak, termasuk mantan Wawali Samarinda HM Barkati agar terlibat dalam kepengurusan KBBKT periode lima tahun mendatang. Tokoh lain yang terlibat dalam kubu sebelah diajak kembali bersama-sama membesarkan KBBKT.
“Alhamdulillah Pak Barkati sudah memberikan sinyal siap bergabung. Saya selaku ketua umum, tidak pernah berkomentar apapun tentang KBBKT tandingan. Bahkan tidak ada pemecatan atau sanksi secara organisasi kepada mereka. Kami ingin orang banjar bersatu membesarkan Kaltim. Itu niat yang kami usung dalam kepengurusan mendatang. Apalagi Gubernur Kaltim Isran Noor saat musda lalu, sudah meminta agar bubuhan banjar bersatu,” ujar pria 63 tahun tersebut.
Kepengurusan KBBKT yang baru, lanjut dia, mencapai 100 orang lebih. Memang terlihat gemuk, namun ada banyak elemen, dan tokoh masyarakat yang harus dirangkul. Bukan soal gemuk dan tidak, tapi kebersamaan untuk memajukan organisasi dan bubuhan banjar. “Semangat kebersamaan sudah terlihat dari pembiayaan organisasi yang melibatkan seluruh pengurus dan simpatisan. Berapa pun nilai sumbangan tetap berharga bagi organisasi,” sebut pria yang pernah menjadi sekprov Kaltim itu. Secara hukum KBBKT di bawah kepemimpinan Irianto Lambrie sudah mendapat pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM. Termasuk pengakuan dari Pemprov Kaltim. “Secara hukum kami jelas tak mempunyai masalah. Jadi, mari bubuhan banjar bergabunglah bersama kami,” pintanya. (pms/waz)
