Terus Kendalikan Harga Minyak Goreng, Pemkot Balikpapan Gaet Produsen Gelar Pasar Murah

- Sabtu, 15 Januari 2022 | 11:19 WIB

BALIKPAPAN-Jelang akhir 2021 hingga kini harga minyak goreng di pasaran masih menunjukkan harga yang kurang menyenangkan bagi masyarakat maupun pedagang kuliner. Satu liter minyak dibanderol dengan harga Rp 20-22 ribu. Tak jauh berbeda dengan minyak curah.

Dari pantauan awak media ini di Hypermart Plaza Balikpapan beberapa brand minyak goreng banyak dijual dalam kemasan 2 liter. Harga termurah, yakni Bimoli Cooking Oil Classic 2 liter seharga Rp 38.990. Dari brand yang sama, untuk jenis Bimoli Cooking Oil Special 2 liter Rp 40.190.

Berbeda lagi dengan brand dari Cemara kemasan 2 liter dijual Rp 41.190, Sunco Rp 42.290 hingga Rp 43.190, Sovia Rp 44.690, Fortune Rp 44.790, Sania Rp 44.890, Filma Rp 45.990, dan Tropical Rp 46.590. Sedangkan kemasan 1 liter terbatas, seperti brand Sedaap Rp 23.490 dan Barco seharga Rp 38.390.

Adapun di beberapa toko di kawasan Pasar Pandansari di mana untuk harga Bimoli kemasan 1 liter Rp 19.700 yang 2 liter seharga Rp 40.100, Fortune Rp 19.700 ribu, untuk kemasan 2 liter seharga Rp 38.500. Sedangkan merek Rose Brand yang 2 liter harganya Rp 38.300.

Sejak Desember lalu, Dinas Perdagangan Balikpapan telah bekerja sama dengan Apical sebagai produsen melakukan operasi pasar. Operasi pasar di setiap kecamatan tersebut sudah berlangsung sejak 29 Desember 2021 lalu di Kecamatan Balikpapan Barat.

Dilanjutkan 3 Januari 2022 di Kecamatan Balikpapan Tengah, 5 Januari di Balikpapan Kota, 12 Januari di Balikpapan Utara, dan terakhir nanti pada 17 Januari akan digelar Balikpapan Timur, yang menggaet Bulog untuk gula harga murah yang bisa ditebus hanya dengan harga Rp 12,5 ribu per kilogram. “Tiap kecamatan diberikan kuota 3.000 liter atau untuk 1.500 keluarga, di mana masing-masing mendapatkan 2 liter,” beber Kepala Dinas Perdagangan Balikpapan Arzaedi Rachman.

Jelang Ramadan dan Idulfitri, dirinya berpesan agar masyarakat lebih bijak dalam berbelanja. Sebab, dikatakan stok yang tersedia saat ini masih dapat memenuhi 2-3 bulan ke depan. Selain itu, di pertengahan bulan puasa pemerintah berencana menggelar pasar murah dengan menggaet para distributor.

“Tidak hanya distributor minyak, gula tapi juga sayur, buah, daging maupun ikan bila memungkinkan bisa digelar di beberapa tempat. Kami juga tengah berkoordinasi dengan pihak Balikpapan Ocean Square agar bisa kembali digelar pasar murah bagi masyarakat Balikpapan Tengah dan Balikpapan Kota. Beberapa tempat juga akan disediakan, sembari melihat kondisi dan perkembangannya,” bebernya.

Pemerintah juga berencana, pada Februari dan Maret nanti bisa mengundang para pengambil kebijakan dari distributor untuk menggelar corporate social responsibility (CSR) dengan bentuk memberikan subsidi harga, demi menghadapi bulan puasa dan Idulfitri serta menghindari inflasi tinggi.

“Masyarakat pun harus paham akan ilmu ekonomi. Di mana ketika permintaan barang meningkat otomatis harga akan mahal. Jadi jangan panic buying. Dan bila ada pihak produsen ataupun distributor yang melakukan penumpukan, itu jelas melanggar. Tentu akan ditindak tapi sejauh ini di Balikpapan belum ada. Jangan sampai mengambil kesempatan di saat kondisi sekarang,” pesannya.

Arzaedi menuturkan, dari pantauan tahun 2019, 2020 hingga 2021 inflasi di Balikpapan masih terkendali, bahkan memasuki momen hari besar. Yang berarti daya beli masyarakat sudah bijak dan sesuai keperluan. “CPO (crude palm oil) sangat memberikan pengaruh besar dalam kondisi sekarang. Tapi yang terpenting masyarakat harus bijak berbelanja,” tandasnya. (lil/rom/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB
X