Aquascape tak mengenal batas gender, usia, hingga pekerjaan. Bagi mereka, tak ada yang lebih menenangkan ketika memandangi sebuah “dunia” di dalam tank.
M RIDHUAN, Balikpapan
PADA awal pandemi Covid-19, Cintia Kasmiranti lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Meski menyandang status sebagai eksekutif sebuah perusahaan, perempuan berjilbab itu memilih berkumpul bersama anak-anaknya lepas menyelesaikan pekerjaan. “Saya itu suka tanaman. Pas searching, ketemu aquascape ini,” ungkap direktur Bisnis dan Pengembangan PT Surya Biru Murni Acetylene (SBM) itu.
Ketertarikannya pada aquascape karena melihat begitu indahnya sebuah ekosistem yang dibuat dalam sebuah wadah. Selain itu, dengan banyaknya tema dan varian tanaman membuatnya sangat antusias untuk mengetahui lebih dalam soal aquascape. “Saya cari-cari ternyata ada komunitas Aquascape Pemula Balikpapan. Saya bergabung. Nah dari situ saya banyak belajar,” ujarnya.
Ibu empat anak itu tak serta-merta mencoba untuk membuat aquascape. Dia membelinya lebih dulu yang sudah jadi. Dari ukuran tank kecil. Perlahan dirinya bereksperimen sendiri. Kesulitan demi kebingungan ditemukan. Namun, Cintia tak patah arang. Dia banyak bertanya dan setting sendiri aquascape. “Aquascape pertama saya itu jelek sekali,” tawanya.
Karena telanjur jatuh cinta, Cintia pun akhirnya mengoleksi sejumlah tank. Bahkan, ada aquascape yang dibuatnya ditaksir rekannya. Hingga terjadi barter. Antara aquascape dengan tanaman hias yang disukainya. Tak hanya itu, untuk bisa memenuhi hobinya, dia pun membeli sejumlah bahan dalam jumlah besar. “Saya suka utak-atik. Jadi pasti stok batu, akar, dan tanaman,” ucap perempuan kelahiran Jogjakarta, 45 tahun lalu itu.
Sebagai seorang yang sibuk dengan pekerjaan, dia mengakui kerap terlewat merawat aquascape miliknya. Untuk menyiasatinya, dia tak jarang meminta bantuan sesama scaper. Di sisi lain, dia juga menularkan hobinya itu kepada anak-anaknya. Dan beruntungnya, buah hatinya itu menyambut positif. “Anak kedua dan ketiga saya kembar. Alhamdulillah mereka ikut menekuni hobi ini,” tuturnya.
Bahkan jika ada kontes aquascape, Cintia mendukung anaknya untuk ikut berkompetisi. Bagi dia, aquascape adalah hobi yang tidak hanya mengenalkan keindahan. Tapi juga mengajarkan anaknya tentang tanggung jawab. Karena diketahui, merawat aquascape memerlukan kesabaran dan rasa kepedulian.
“Lewat aquascape, saya mengajarkan anak-anak bagaimana memelihara dan merawat sesuatu yang berharga. Selain itu, sebagai sarana saya bisa lebih dekat dengan anak-anak di sela kesibukan,” ucap single mom itu.