Peminjam Online Tumbuh Subur, 2022, Akseleran Target Salurkan Kredit Rp 4 Triliun

- Jumat, 14 Januari 2022 | 13:14 WIB

SAMARINDA- Penerima pinjaman (borrower) dari financial technology (fintech) meningkat tajam di tengah pandemi. Di Kaltim, secara menyeluruh pinjaman yang telah disalurkan mencapai Rp 2,78 triliun dengan jumlah rekening mencapai 579.824 borrower. Pun demikian jumlah pemberi pinjaman atau lender mencapai 9.879 entitas dengan total penyaluran sudah mencapai Rp 577 miliar.

CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Tambunan mengatakan, pinjaman usaha yang disalurkan ke ribuan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sepanjang 2021 mengalami kenaikan hingga 141 persen, dibandingkan realisasi di periode yang sama pada 2020. Menariknya, penyaluran pinjaman usaha Akseleran sudah merambah ke wilayah lain yang berada di luar Jawa, salah satunya Kaltim.

“Peningkatan signifikan dari jumlah borrower yang berhasil memperoleh pinjaman usaha Akseleran secara terang-terangan mempertegas komitmen Akseleran untuk selalu memperluas akses pendanaan kepada sebanyak-banyaknya UMKM yang membutuhkan permodalan. Khususnya di tengah situasi yang masih sulit sebagai dampak dari adanya pandemi Covid-19,” jelasnya, Rabu (12/1).

Secara kumulatif, Ivan menerangkan, Akseleran sudah menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp 3,7 triliun kepada lebih dari 2.800 borrower. Akseleran berhasil melewati 2021 dengan banyak catatan prestasi menggembirakan dan didukung oleh lebih dari 175 ribu pemberi dana pinjaman perorangan (retail lender) yang tersebar merata dari Aceh hingga Papua dan 12 institutional lender yang berasal dari perbankan maupun Lembaga Jasa Keuangan (LJK) lainnya termasuk BPR.

Pada Desember 2021 saja, tercatat Akseleran mampu menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp 190 miliar atau tumbuh hingga 84 persen dibandingkan Desember 2020. “Pertumbuhan demi pertumbuhan, yang terus terjadi secara konsisten di tiap bulannya tentu sejalan dengan kualitas pinjamannya, di mana dapat terlihat dari rasio kredit macet (non-performing loan/NPL), Akseleran di akhir tahun ini berada di angka yang tetap rendah, yakni 0,07 persen dari total kumulatif penyaluran pinjaman usaha,” tuturnya.

Itu artinya total NPL Akseleran pada 2021 mengalami banyak penurunan hingga sebesar 0,10 persen, dibandingkan realisasi per 31 Desember 2020 dan memperlihatkan keberhasilan Akseleran dalam melakukan mitigasi risiko kredit macet, demi meningkatkan kenyamanan bertransaksi kepada seluruh pengguna Akseleran di Indonesia.

Sejauh ini, para lender Akseleran tidak perlu khawatir dalam melakukan pengembangan dana karena terjadinya risiko kredit macet di Akseleran sangat terukur. Untuk selalu memberikan peace of mind kepada seluruh pengguna Akseleran, maka di seluruh kampanye pinjaman sudah diimplementasikan proteksi asuransi kredit dari semula hanya 90 persen dari pokok pinjaman tertunggak, sudah menjadi 99 persen dari pokok pinjaman tertunggak per 1 September 2021.

“Dengan demikian, kami optimistis akan melanjutkan kembali pertumbuhan kinerja Akseleran di tahun 2022 dengan menargetkan total pinjaman usaha naik hingga dua kali lipat atau menjadi sebesar Rp 4 triliun,” tutupnya. (ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB
X