Banyak inovasi yang dilakukan Komandan Kodim 0906/Kutai Kartanegara Letkol Inf Charles Alling. Terutama ketahanan pangan. Hal itu yang mengantarkan Kaltim Post memberikannya penghargaan saat media ini merayakan HUT ke-34 di Gedung Biru, Balikpapan, kemarin (5/1).
ULIL MUA'WANNAH, Balikpapan
DIDAMPINGI sejumlah ajudan, Letkol Inf Charles Alling tiba di Gedung Biru Kaltim Post, Balikpapan. Dia disambut Direktur Utama Kaltim Post Ivan Firdaus dan Direktur Erwin D Nugroho. Kedatangannya cukup spesial karena langsung datang dari Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar) ke Kota Minyak.
Kedatangannya juga bukan sekadar silaturahmi memberikan ucapan HUT kepada Kaltim Post. Perwira menengah TNI AD itu diundang khusus ke Balikpapan untuk menerima penghargaan dari media ini.
Kaltim Post juga bukan tanpa dasar memberikan penghargaan kepadanya. Sejumlah indikator turut dirumuskan awak redaksi jauh sebelumnya. Di mana segudang prestasi telah diraih Charles Alling. Seperti pada 2021, dia membuat integrated farming system untuk ketahanan pangan yang kini menjadi program andalan Kodam VI/Mulawarman.
Selain itu, tahun lalu, Charles diganjar dengan berbagai penghargaan atas inovasi-inovasi yang dilakukannya. Bahkan dinobatkan sebagai dandim terbaik. Tidak hanya di bidang sosial, dia juga telah membuat sebuah road map jangka pendek maupun panjang agar sepeninggal dirinya, kegiatan/program yang telah dilakukan bisa terus berjalan. Program yang telah dilakukannya ialah babinsa mengajar, klinik terapung, hingga ketahanan pangan.
Dia juga mengungkapkan, Food and Agriculture Organization (FAO) telah memberikan warning akan ada krisis pangan internasional. Sehingga, suka tidak suka ketahanan pangan harus dikembangkan.
Bahkan program ketahanan pangan yang dilakukan di Kukar menjadi percontohan di seluruh wilayah Kodam VI/Mulawarman. Beberapa pekan lalu, Pangdam VI/Mulawarman Mayjen Teguh Pudjo Rumekso telah pula meresmikan program ketahanan pangan di kawasan Transad, Kilometer 8, Balikpapan.
Mulai hulu ke hilir untuk menyiapkan cadangan pangan dengan memanfaatkan lahan-lahan non-produktif yang diubah menjadi lahan produktif. Yang selaras pula dengan program pemerintah daerah untuk mewujudkan transformasi dari sumber daya tak terbarukan menjadi terbarukan. Gayung bersambut, ia mengatakan, kegiatan tersebut disambut baik oleh pemerintah.
“Komoditas tidak hanya padi sawah. Kami mengembangkan hortikultura seluas 2 hektare, peternakan menggunakan varian sapi Bali, unggas, kambing, hingga perikanan yang dapat disesuaikan dengan tipologi masing-masing daerah,” sebutnya.
Selain itu, sepanjang 2021, Charles telah memberikan terobosan berupa boks sterilisasi saat terjadi lonjakan angka kasus Covid-19 di Kukar. Serta membantu pemerintah daerah dengan membentuk mobile team yang berkontribusi dalam penanganan dan pencegahan penyebaran pandemi.
Terlebih dalam waktu dua tahun terakhir, disadari kehidupan masyarakat, sosial hingga mindset mengalami perubahan dan perlompatan teknologi. Sehingga diperlukan produk kekinian yang menyentuh keperluan masyarakat. Memanfaatkan teknologi, pihaknya juga telah mengembangkan digitalisasi yang memudahkan mapping tugas-tugas di masyarakat.
