Benahi Fasilitas agar Wisatawan Betah Berlama-lama

- Rabu, 5 Januari 2022 | 10:36 WIB
Destinasi wisata di Balikpapan.
Destinasi wisata di Balikpapan.

DI tengah pandemi Covid-19 yang belum jelas kapan berakhir, pengembangan wisata terus digelorakan. Perbaikan akses dan layanan, serta menambah destinasi wisata baru, juga dilakukan.

Mengintegrasikan kawasan wisata juga jadi strategi. Dengan begitu, wisatawan bisa menghabiskan waktu lebih lama di wilayah tersebut.

Misalnya, Taman Sungai Dumaring (TSD) di Kecamatan Talisayan, Berau, yang baru saja diresmikan oleh Gubernur Kaltim Isran Noor pada pertengahan Desember 2021. TSD menjadi desa wisata berbasis agrowisata. Di kawasan itu, pengunjung bisa menikmati wisata sungai. Seperti berlarut dengan pelampung, kayaking, dan sebagainya. Di kawasan itu juga ada area agrowisata dan camping ground.

Isran Noor memuji masyarakat Dumaring yang telah mengelola dan mengembangkan desa menjadi Taman Sungai Dumaring, termasuk bagaimana bisa memanfaatkan hasil hutan untuk dikelola menjadi produk yang ekonomis. Seperti mengelola madu, membuat batik, dan produk lainnya dipajang di display di Taman Sungai Dumaring.

“Meski saat ini masih dalam kondisi yang belum ideal akibat pandemi Covid-19, bukan berarti produktivitas dan kreativitas harus berhenti,” kata dia.

Dengan TSD ini, akan jadi satu kesatuan wisata di wilayah ujung hidung Kaltim. Selama ini, wisata yang terkenal hanya Teluk Sumbang di Kecamatan Biduk-Biduk dan Pulau Kaniungan. Namun, dengan adanya TSD, opsi atau destinasi wisata yang satu jalur bertambah. Mengingat, Talisayan dekat dan satu jalur dengan Biduk-Biduk.

Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Sri Wahyuni menyebut, sudah semakin banyak desa atau kampung wisata yang berbasis ekowisata tumbuh berkembang di kabupaten dan kota di Kaltim. “TSD sebagai kampung ekowisata bisa menjadi percontohan untuk desa atau kampung di daerah yang bisa menggunakan kawasan hutan menjadi kawasan ekowisata,” sarannya.

Sri berharap, di seluruh kabupaten/kota di Kaltim harus memiliki desa wisata seperti Desa Wisata Dumaring yang berbasis ekowisata. Sehingga, masyarakat punya kesempatan mengenal lingkungannya dan berpartisipasi dalam menjaga serta melestarikan lingkungan.

Apalagi, wisata di Berau juga sudah mendapat perhatian, seperti Pulau Maratua. Menteri Pariwisata dan Kreatif Sandiaga Uno mengungkapkan Maratua merupakan objek wisata ikonik dan telah ditetapkan sebagai opsi untuk pertemuan G20, untuk wisata khusus, yaitu diving. Spot selam di pulau bahari yang juga pulau terdepan di perairan Indonesia itu ikut dipromosikan Kementerian Pariwisata dan Kreatif (Kemenparekraf) melalui Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata.

Pulau wisata itu juga telah memiliki bandara dan fasilitas tempat menginap mulai homestay hingga resor dengan layanan kelas dunia. Gelaran G20 dan Maratua sebagai opsi kunjungan tentu menjadi peluang bagi pemerintah dan masyarakat Berau membangkitkan pariwisata Bumi Batiwakkal –julukan Berau. Sebab, jika ke Maratua, pelancong juga ke Pulau Derawan, Sangalaki, dan Kakaban.

Di sisi lain, selain wisata di utara Kaltim, kawasan Mahakam Tengah juga jadi daya tarik. Sebelumnya, Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim gencar mempromosikan tiga danau, yaitu Danau Semayang, Danau Jempang, dan Danau Melintang.

Di tiga danau itu pengunjung tidak hanya disuguhkan dengan pemandangan alam. Tetapi, juga aneka budaya. Misalnya, bagaimana masyarakat memproduksi tenun ulap doyo. Juga kehidupan sehari-hari masyarakat di desa-desa yang ada di sekitar danau.

Apalagi tidak hanya keindahan danau, ada juga kampung terapung dan ragam atraksi budaya. Dalam festival tiga danau itu, masyarakat juga berkesempatan bisa melihat pesut mahakam yang langka. Meski pariwisata digencarkan, Sri memastikan bahwa geliat wisata akan beriringan dengan upaya konservasi pesut mahakam saat ini. Selain itu pesut juga jadi penarik. “Kami bekerja sama dengan pihak-pihak terkait konservasi itu,” bebernya.

Tiga danau itu punya daya tarik masing-masing. Misalnya di Danau Jempang, memiliki luas 14.600 hektare dengan kedalaman air 7 hingga 8 meter saat pasang. Namun, beberapa tahun sekali saat musim kemarau, danau itu akan mengering.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X