Tahun depan akan menjadi tahun kesepuluh Direktur Olahraga Manchester City Aitor ‘Txiki’ Begiristain di klub tersebut. Sejak jadi direktur olahraga City, sudah sepuluh titel domestik ditambahkan Txiki ke lemari City. Jangan lupa, tahun lalu Cit juga berhasil menembus final Lig Champions.
Kinerja Txiki dalam membangun tim mendapat pengakuan internasional. Nego-negonya sudah membawa banyak nama pemain dan pelatih merapat ke Etihad Campus (kamp latihan City) sejak Oktober 2012.
Kemarin (28/12), sepak terjang Txiki itu pun akhirnya mendapat pengakuan. Dalam malam penganugerahan Globe Soccer Award di Dubai, Uni Emirat Arab Txiki mendapat gelar sebagai Direktur Olahraga Terbaik.
’’Pengetahuannya yang mengesankan akan seni transfer dan rumitnya kontrak jadi bukti penguasaannya yang luar biasa terhadap pasar, menjadikannya sebagai pilihan ideal sebagai opsi terbaik penerima penghargaan Direktur Olahraga Terbaik Tahun Ini dari Globe Soccer,’’ ungkap Globe Soccer dalam pernyataannya.
Penghargaan yang didapatkan Txiki ini seperti mengikuti jejak Direktur Chelsea Marina Granovskaia. Bedanya, pengakuan kepada Granovskaia itu diberikan di Eropa. Tepatnya dalam malam penganugerahan award Golden Boy di Roma, Italia, 14 Desember lalu. Dia pun mendapat gelar Best Club Director in European Football dari majalah Tuttosport.
Bedanya, karir cemerlang Granovskaia selama ini hanya bisa teruji di The Blues (julukan Chelsea) dan sejak era kepemilikan Roman Abramovich. Sedangkan Txiki sudah jadi salah satu aktor utama transfer-transfer brilian sejak sebelum mendarat di City pada 28 Oktober 2012. Dia sudah menjabat sebagai Direktur Sepak Bola FC Barcelona pada 2003 sampai musim panas 2010.
Makanya, kolaborasinya dengan entrenador City Pep Guardiola pun jadi faktor lain yang mendukung transfer-transfer cemerlangnya di City. Termasuk pemahamannya akan filosofi permainan ala Guardiola yang tidak menggantungkan lini serangan sepenuhnya kepada striker murni. Karena itulah, Txiki dan City belum pernah membeli striker berharga di atas GBP 50 juta (Rp 957,1 miliar) sepanjang era Guardiola. (ren/dra)