Elon Musk Dihujat di China gara-gara Starlink

- Kamis, 30 Desember 2021 | 10:28 WIB
Kamera Tianhe A menangkap momen selama perjalanan ruang angkasa Shenzhou-13 November 2021. Stasiun ruang angkasa China melakukan mauver untuk menghindari tabrakan dengan satelit Starlink milik SpaceX. (CMSA/CCTV/Chinese Academy of Sciences)
Kamera Tianhe A menangkap momen selama perjalanan ruang angkasa Shenzhou-13 November 2021. Stasiun ruang angkasa China melakukan mauver untuk menghindari tabrakan dengan satelit Starlink milik SpaceX. (CMSA/CCTV/Chinese Academy of Sciences)

BEIJING – ’’Bersiap memboikot Tesla.’’ Kalimat itu hanya satu di antara ribuan hujatan yang diarahkan warganet Tiongkok kepada Elon Musk dan perusahaan-perusahaannya. Sebab, Beijing mengungkap bahwa stasiun ruang angkasa milik mereka, Tiangong, terpaksa mengambil langkah pencegahan dengan mengubah arah untuk menghindari tabrakan dengan satelit Starlink milik SpaceX.

Tiangong dan Starlink sudah dua kali berada terlalu dekat. Yaitu, pada Juli dan Oktober. Langkah Tiangong dengan mengubah haluan dilakukan untuk melindungi kru di dalamnya. Tiongkok sudah mengajukan komplain ke Badan Antariksa PBB bulan ini. Hingga kemarin (28/12), SpaceX belum memberikan komentar.

’’Betapa ironisnya bahwa rakyat Tiongkok membeli Tesla, menyumbang sejumlah besar uang agar Musk bisa meluncurkan Starlink. Namun, mereka kemudian hampir menabrak stasiun luar angkasa Tiongkok,’’ ujar warganet lainnya.

Yang terkena hujatan bukan hanya Musk dan perusahaan yang dikelolanya, tetapi juga pemerintah AS. Sebagian menduga, jika hal sebaliknya terjadi, AS pasti sudah menjatuhkan sanksi kepada Tiongkok. Penduduk mendesak Tiongkok melakukan hal serupa.

Pemerintah Tiongkok pun sudah mengajukan protes ke AS. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian menuding AS telah mengabaikan perjanjian internasional terkait dengan luar angkasa. ’’Insiden tersebut telah menimbulkan ancaman serius pada nyawa dan keselamatan astronot kami,’’ katanya sebagaimana yang dikutip The Guardian.

Starlink adalah jaringan satelit internet yang dioperasikan SpaceX. Mereka telah meluncurkan lebih dari 1.600 satelit ke luar angkasa. Perusahaan yang berbasis di California itu sudah mendapatkan izin dari pemerintah AS untuk meluncurkan total lebih dari 12 ribu satelit dalam program menyediakan internet ke sebagian besar planet bumi.

Jonathan McDowell dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics menyatakan, manuver untuk menghindari tabrakan di luar angkasa kian sering terjadi karena banyaknya peluncuran satelit, termasuk Starlink. Jika tabrakan terjadi, stasiun luar angkasa Tiongkok mungkin akan hancur.

’’Tapi, Tiongkok tak lantas punya catatan yang bersih,’’ ungkap McDowell. Dia menegaskan bahwa Beijing adalah salah satu penyumbang terbesar sampah luar angkasa. Stasiun luar angkasa milik AS selama 10 tahun terakhir beberapa kali menghindari tabrakan dengan potongan-potongan sisa uji coba misil antisatelit Tiongkok pada 2007. (sha/c14/bay)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X