Pemkot Belum Putuskan Pembebasan Lahan Segmen Simpang Alaya-Gang H Dundup

- Senin, 27 Desember 2021 | 13:52 WIB
KAJI DESAIN: Dinas PUPR Samarinda bakal mengkaji efektivitas pengurangan genangan banjir di Jalan DI Panjaitan setelah sungai mati dinormalisasi. RAMA
KAJI DESAIN: Dinas PUPR Samarinda bakal mengkaji efektivitas pengurangan genangan banjir di Jalan DI Panjaitan setelah sungai mati dinormalisasi. RAMA

Sampai Minggu (26/12), pemkot melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda belum memutuskan, apakah akan melakukan pembebasan lahan di Jalan DI Panjaitan, khususnya di segmen simpang Alaya-Gang H Dundup.

 

SAMARINDA–Tahun depan, organisasi perangkat daerah (OPD) tersebut baru akan mengkaji efektivitas banjir di jalur menuju Bandara APT Pranoto itu. Dari kajian itu baru akan diputuskan langkah selanjutnya.

Menurut konsultan masterplan banjir Samaridan Eko Wahyudi, efektivitas penanganan banjir di kawasan Jalan DI Panjaitan belum maksimal. Lantaran pada segmen tersebut kondisinya terjadi penyempitan.

Padahal, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR dan Pera) Kaltim bertahap melakukan pembebasan lahan dan peningkatan drainase dari simpang Mugirejo sampai simpang Alaya. Namun untuk segmen selanjutnya menuju Gang H Dundup belum tersentuh.

Kepala Dinas PUPR Samarinda Hero Mardanus Satyawan membenarkan bahwa sebelumnya pemerintah provinsi melalui Dinas PUPR dan Pera Kaltim telah meminta pihaknya untuk menyelesaikan peningkatan drainase dari sungai Mati menuju ke simpang Alaya.

Namun yang sudah rampung baru dari sungai mati menuju Gang H Dundup. “Dahulu kawasan itu dikerjakan provinsi namun di 2019 kami diminta mengerjakan. Kami siap saja,” ucapnya, kemarin.

Bahwa pada 2021 pihaknya telah menggelontorkan Rp 1,8 miliar menyelesaikan crossing drainase yang sebelumnya dikerjakan pada 2019, dari simpang menuju Gang H Dundup. Namun, pada 2022 dirinya memastikan belum menganggarkan untuk pembebasan lahan maupun pekerjaan fisik menyelesaikan segmen itu.

“Nanti kami kaji terlebih dahulu. Namun saat ini terbukanya sungai Mati diproyeksi mengurangi genangan banjir siginifikan,” ucapnya.

Dia melanjutkan, jika hasil pengkajian merekomendasikan bahwa segmen tersisa sangat urgent untuk diselesaikan, maka tidak menutup kemungkinan akan diakomodir melalui tahap pergeseran anggaran APBD 2022. Namun untuk tahap itu pihaknya harus mendapat restu dari wali kota Samarinda.

“Pergeseran anggaran dimungkinkan mengakomodasi program yang prioritas dikerjakan, tetapi atas izin wali kota” ucapnya.

Lebih jauh soal kondisi penanganan banjir di Jalan DI Panjaitan, Hero mengaku dengan progres pekerjaan yang ada sudah cukup baik dalam mempercepat penurunan genangan air. Namun diakuinya belum bisa menghilangkan genangan, karena banyak kriteria yang memengaruhi.

“Setiap tahun pasti ada perbaikan yang kami lakukan di segmen itu. Misalnya, tahun 2022 kami akan menggarap segmen Sungai Mati sisi Kelurahan Gunung Lingai, dari jembatan PM Noor menuju outlet sungai Talang Sari hingga ke Sungai Karang Mumus,” tutupnya. (dns/kri/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X