MESKI pencarian korban awan panas guguran (APG) Gunung Semeru telah dihentikan oleh Tim SAR sejak 16 Desember lalu, hoax seputar bencana itu masih berkeliaran di media sosial. Misalnya, video yang satu ini. Katanya, ada balita yang selamat dari APG Gunung Semeru.
”Balita ini selamat Wlo sdh berhari hari tertimbun abu vulkanik semeru,’’ tulis akun Facebook Goyah Lintang pada 17 Desember 2021 (bit.ly/BalitaSelamatSemeru).
Video durasi 30 detik itu memperlihatkan balita yang tubuhnya berlumur lumpur. Termasuk kepala sehingga wajahnya terlihat putih di video tersebut. Balita itu lantas diselamatkan warga, lalu baju yang berlumpur tersebut langsung dilepas.
Salah satu yang mengunggah video itu adalah kanal MSB Official pada 18 Oktober 2018. Judul videonya berbunyi, Balita Ditemukan Penuh Lumpur di Palu. Keterangan itu juga menyebut bahwa sebelum balita ditemukan, terdengar suara bayi di Perumnas Balaroa, Palu, pascagempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah.
”Dan pada tanggal 13 oktober 2018 Balita berjenis kelamin perempuan itu ditemukan selamat dengan kondisi badan penuh lumpur di desa Sigi, Sulawesi Tengah pada malam hari,’’ begitu keterangannya. Anda dapat membacanya di bit.ly/BukanSemeru.
”Tidak benar video yang mengabarkan Korban Palu, Sudah 2 Minggu Terkubur Lumpur Masih Selamat. Video tersebut diambil relawan yang menyelamatkan Ibu dan bayinya yang terseret likuifaksi di Jono Oge di Desa Langaleso pada 28/9/2018 malam setelah kejadian,’’ begitu keterangannya. Anda dapat membacanya di bit.ly/TerseretLikuifaksi.
FAKTA
Balita berlumur lumpur itu terseret likuefaksi pascagempa di Palu, tepatnya di Jono Oge, Desa Langaleso. Bukan korban kejadian awan panas guguran Gunung Semeru.