Cerita dari Pulau Terluar Maratua, Tanpa Batas Usia Belajar Bahasa Inggris Gratis di Tepi Pantai

- Jumat, 24 Desember 2021 | 13:39 WIB
Bocah Pulau Derawan tak melulu belajar di kelas, kadang belajar pun di pinggir pantai.
Bocah Pulau Derawan tak melulu belajar di kelas, kadang belajar pun di pinggir pantai.

Dari janji yang diucapkan di malam tahun baru, Serli memulai proyeknya. Bagi dia, sebagai manusia setidaknya dia ingin berguna sekali saja. Termasuk mengajar anak-anak di Maratua.

 

NOFIYATUL CHALIMAH, Berau

 

TAK jauh dari Dermaga Umum Maratua di Kampung Teluk Harapan. Mungkin sekitar 300 meter. Sebuah rumah pohon berlantai bambu yang dibelah, terlihat di bibir pantai. Deretan meja dan kursi juga berdiri di atas pasir pantai. Beberapa ayunan tampak bertengger di antara dahan-dahan. Tempat ini bukan kedai minuman atau makanan seperti yang ada di sebelahnya. Tiap pagi dan sore tiga kali seminggu, banyak anak-anak datang ke sini. Mereka bukan sekadar bermain. Tetapi, belajar bahasa Inggris secara gratis milik Yayasan Kalasahan yang dikelola Marwa Serlyanti Al Idrus alias Serli.

Dialah yang menginisiasi lahirnya Yayasan Kalasahan yang eksis sejak pertengahan tahun ini. Yayasan Kalasahan bergerak di bidang pendidikan dan lingkungan. Tujuannya, memberdayakan masyarakat Maratua agar tak hanya jadi penonton di pulau mereka sendiri. "Kebanyakan, masih anak-anak yang belajar Bahasa Inggris. Tetapi, kita tidak membatasi usia yang mau belajar," cerita perempuan asal Balikpapan, yang sebelumnya menetap di Bali itu. Ketika dia datang pertama kali ke Maratua, dia memerhatikan bahwa resort dikembangkan dan banyak pekerjanya diisi orang luar daerah. Dia pun berpikir, bagaimana membantu masyarakat agar tak sekadar jadi penonton di rumahnya.

Bahasa Inggris menjadi hal penting dikuasai agar masyarakat lokal bisa terlibat erat dalam pembangunan pariwisata. Serli tak sendirian. Dia punya 9 teman lain yang menjadi timnya. Selain itu, ada 3 relawan yang membantu mengajar. Dia menginisiasi kegiatan ini berawal dari janjinya ketika dia berulang tahun pada 2019. "Waktu itu saya berdoa, Ya Allah kalau saya dikasih umur panjang dan kesehatan yang baik, saya mau bikin sesuatu di sini," kenang ibu dua anak tersebut. Lalu, pada 2021, Serli kembali. Dia melihat kondisi Maratua dan mulai menunaikan janjinya. Nama Kalasahan dipilih, karena artinya kesayangan dalam bahasa suku Bajau yang mayoritas menghuni Maratua. Pelan-pelan dia mulai membangun. Dibantu timnya, Serli yang punya latar belakang pengusaha furnitur di Bali, menyulap sedemikian rupa limbah kayu yang banyak berserakan di pantai menjadi meja dan kursi.

"Saya juga berencana menanam sayur di sini. Soalnya saya dulu di Bali suka menanam hidroponik. Mau saya kembangkan juga di sini. Sudah saya coba, tomat yang saya bawa bisa tumbuh," ucapnya. Selain Serli, ada Reva yang menjadi timnya. Reva mengisahkan, ada 10 anggota tim dan 3 relawan yang membantu. Misal untuk belajar bahasa Inggris, mereka juga dibantu pekerja resort. Selain belajar bahasa Inggris pihaknya juga mengajarkan hospitality. Misalnya bagaimana mengembangkan pelayanan di bidang pariwisata. Mulai bagaimana menghadapi wisatawan hingga pelatihan salon. "Jadi, semua nanti bisa belajar. Kita juga ingin pariwisata Maratua maju. Masyarakat lokal juga bisa berkontribusi," pungkasnya. (riz/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X