“Ora usah muleh, le. Sing penting duit e muleh (Tidak usah pulang, nak. Yang penting uangnya pulang),’’ begitulah ucap Mbah Minto dalam video YouTube yang melejitkan namanya. Video itu diunggah 22 April tahun lalu, sebulan sebelum Lebaran. Tak sampai dua tahun setelah namanya ngetop, si Mbah muleh sungguhan.
----
Minto Suwito Siyam, 85, atau Mbah Minto meninggal di usia 85 tahun pada Rabu malam (22/12) pukul 21.00. Sebelum dimakamkan kemarin pagi, jenazahnya disemayamkan di kediamannya Dusun Selorejo, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten.
Mbah Minto menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Umum (RSU) Islam Klaten setelah menjalani perawatan seminggu. Single parent dengan empat anak itu dibawa ke RS setelah jatuh dan pingsan di kamar mandi karena penyakit darah tinggi yang sudah dideritanya lama kumat.
Putra bungsu Mbah Minto, Sudiono, 48, merupakan salah seorang yang paling banyak berinteraksi dengan si Mbah. Sejak Mbah Minto mulai banyak job, Sudiono berperan sebagai asisten dan membantu berkegiatan. Terutama untuk antar jemput dari dan ke lokasi syuting.
Sudiono begitu mengintat sifat si Mbah yang tetap sederhana meski sudah menjadi artis parodi dagelan jawa ternama. Dia tetap bersosialisasi ke tetangga sekitarnya, bahkan masih bersedia ketika diminta membantu kerokan tetangganya yang sedang tidak enak badan.
“Sebelum simbah terkenal saat ini memang kerjanya srabutan. Mulai dari mencabuti rumput, memijat hingga membantu kerokan orang yang masuk angin. Padahal, bayarannya hanya Rp 15 sampai 20 ribu saja,” ujar Sudiono saat ditemui Jawa Pos Radar Solo di rumah duka.
Begitu juga dengan semangat dan totalitas Mbah Minto dalam menjalani jadwal syuting yang begitu padat. Lima belas hari sebelum masuk ke rumah sakit si Mbah masih menjalani syuting iklan bumbu dapur. Perempuan yang berhasil merenovasi rumahnya tahun lalu karena pekerjaan sebagai bintang YouTube dan iklan itu punya jadwal tetap mengisi konten untuk perusahaan jamu setidaknya dua video dalam sebulan. “Semangatnya tidak kendor. Kalau dalam waktu seminggu tidak ada kegiatan bikin konten pasti ditanyai. Kapan syutingnya?” ujar Sudiono.
Sejak awal keluarga tidak keberatan atas kesibukan si Mbah. Apalagi kesibukannya ini menjadi hiburan tersendiri bagi Mbah Minto yang selama ini tinggal bersama cucunya sementara anak-anaknya bergiliran menjaga. “Tidak ada pesan khusus dari simbah. Tapi yang paling saya ingat, simbah selalu berpesan untuk tidak berantem sesama saudara dan saling rukun,” ucapnya.
Muhammad Sofyan alias Ucup sebagai pemilik kanal YouTube Ucup Klaten itu merasakan kesedihan mendalam atas meninggalnya artis yang diorbitkannya itu. Sosok yang selalu semangat dan ceria setiap kali membuat konten dengannya. Total untuk episode dagelan jawa yang sudah diunggah di kanalnya ada 190 video.
Di antaranya ada video-video dengan Mbah Minto sebagai bintangnya. Meski usianya lebih dari delapan dekade, Mbah Minto selalu lincah. Dia mau-mau saja berakting menaiki motor, mobil, hingga truk. Videonya juga sarat dengan pesan. Misalnya tentang pentingnya vaksin Covid-19. ”Akhir-akhir ini sebenarnya jadwalnya sudah saya kurangi di tengah banyaknya permintaan endorse video. Dikarenakan sudah sepuh sehingga dalam seminggu dibatasi cuma sekali atau dua minggu sekali,” ucapnya.
Momen terakhir Ucup dengan Mbah Minto saat pembuatan konten, kini judulnya diganti Karya Terakhir Simbok-Dagelan Jowo Ucup Mbah Minto. Diunggah delapan hari yang lalu. Syuting dilakukan empat hari sebelum peristiwa Mbah Minto jatuh di kamar mandi. ”Salah satu ekspresi yang saya ingat sampai saat ini ya ekspresi tertawanya. Simbah itu selalu periang,” ucapnya.
Dia mengungkapkan, terdapat beberapa konten bersama Mbah Minto yang belum diunggah. Tetapi dirinya tidak akan mengunggah konten tersebut. Begitu juga rencana sejumlah pembuatan video untuk produk iklan dan instansi. Beberapa ada yang membatalkan namun ada yang tetap meneruskan kerjasama meski tanpa sosok Mbah Minto. (ren/adn/ayi)