Perempuan Termuda Terbang Solo Keliling Dunia, Rutherford Sudah Sampai di Korsel

- Rabu, 15 Desember 2021 | 09:47 WIB
Zara Rutherford
Zara Rutherford

SEOUL – Zara Rutherford akhirnya meninggalkan Rusia. Pilot berdarah Inggris-Belgia itu tiba di Bandara Internasional Gimpo, Seoul, Korea Selatan, pada Sabtu (11/12). Itu adalah pendaratan pertamanya di negara Asia, dalam rangka memecahkan rekor sebagai perempuan termuda yang terbang solo keliling dunia.

Remaja 19 tahun tersebut memulai perjalanannya dari Bandara Kortrijk-Wevelgem, Belgia, pada 18 Agustus lalu. Rencananya, dia berkeliling dunia selama 45 hari melewati 52 negara.

Rutherford sudah melewati Islandia, Greenland, Kanada, Amerika Serikat, Kolombia, lalu kembali ke AS untuk menuju Selat Bering ke Rusia. Di Negeri Beruang Merah itulah dia terjebak selama 41 hari. Bukan karena lockdown, tapi karena menunggu visa dan juga masalah cuaca.

’’Ada momen di mana itu terlalu dingin untuk terbang. Jadi, saya berpikir apakah saya berhenti dan menunggu musim panas atau terus melanjutkan perjalanan,’’ ujarnya, seperti dikutip Korea Times kemarin (13//12).

Rutherford terbang dari Vladivostok, Rusia, selama enam jam sebelum tiba di Seoul. Dia menggunakan pesawat microlight tercepat jenis Shark yang diproduksi oleh Shark Aero s.r.o. Pesawat itu mampu terbang 300 km per jam. Dari 6 jam tersebut, 5 jam di antaranya dia berada di atas lautan. Terutama Laut Jepang.

Perjalanan itu sejatinya bisa lebih singkat. Namun, Rutherford harus menghindari flight information region (FIR) atau wilayah informasi penerbangan Korut. Yakni, batasan virtual wilayah udara yang disepakati oleh perjanjian internasional melalui Organisasi Penerbangan Sipil. Rutherford mengakui, perjalanan ke Korsel adalah salah satu yang menantang. Sebab, banyak kabut dan pandangannya terbatas.

Gadis yang orang tuanya pilot itu menambahkan, rutenya sudah memenuhi persyaratan Guinness World Records, yaitu melintasi dua titik antipoda. Yakni, satu tempat ke tempat lain yang terhubung oleh garis lurus yang melewati garis tengah bumi.

Pesawat Shark miliknya tak bisa langsung melintasi Samudra Pasifik maupun Atlantik. Karena itu, dia memilih jalan memutar di titik Kolombia dan Indonesia. Belum diketahui kapan dia akan bertolak menuju Jakarta. (sha/c18/bay)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X