Korban Meninggal jadi 14 Orang, Masih Ada Potensi Guguran dan Aliran Lava

- Senin, 6 Desember 2021 | 11:44 WIB
Warga berlarian saat awan panas Gunung Semeru mendekat.
Warga berlarian saat awan panas Gunung Semeru mendekat.

JAKARTA - Jumlah korban meninggal akibat terjangan Awan Panas Guguran (APG) dari Gunung Semeru pada sabtu sore (4/12) bertambah menjadi 14 orang. Sebagaimana yang dilaporkan oleh Pusat Kendali Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)

Kepala Pusat Data dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari merincikan jumlah korban meninggal menjadi 14 orang dengan 35 orang mengalami luka berat (LB) serta 21 orang luka ringan (LR) menjadikan total 56 orang yang mengalami luka akibat musibah APG Gunung Semeru.

“Masih ada 9 jiwa yang masih dalam proses verifikasi statusnya,” jelas Muhari kemarin (5/12). Data ini sampai Minggu sore. Selain korban meninggal, BNPB mencatat total 5.205 jiwa terdampak musibah ini dengan 1.300 diantaranya masih berada di tempat pengungsian.

Muhari mengatakan, bahwa hingga Minggu malam memang belum terbentuk posko terpadu yang mengkoordinir penanganan tanggap bencana. “Kepala BNPB sudah memerintahkan agar malam ini juga terbentuk posko terpadu. Sehingga data penduduk terdampak dari sisi barat (Kabupaten Malang,Red) dan sisi timur (Kabupaten Lumajang,Red) bisa lebih akurat,” jelas Muhari.

Muhari menjelaskan bahwa BNPB telah menyediakan dana tunggu bagi penduduk yang rumahnya rusak terkena musibah APG ini sebesar Rp. 500 ribu per bulan untuk menyewa tempat tinggal sementara sambil menunggu perbaikan hunian dengan dukungan pemerintah.

Hingga Minggu sore proses pencarian dan evakuasi korban masih terus dilakukan. Namun kendala utama yang dihadapi diantaranya adalah masih dinamisnya aktivitas Gunung Semeru. Pencarian sempat dihentikan pada Minggu pagi karena adanya peringatan luncuran APG dari kawah Jonggring Seloko.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani mengatakan, pihaknya mencatat setidaknya 2 kali luncuran APG pada Minggu (5/12). Yang pertama adalah sekitar pukul 05.13 WIB kemudian sekitar pukul 05.00 WIB.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, luncuran APG yang terjadi pada Sabtu sore mencapai jarak terjauh 11 kilometer. Sementara yang terjadi pada Minggu pagi sejauh 2 kilometer. Dengan luncuran APG pukul 10.00 WIB tidak bisa teramati karena kondisi cauca. “Tapi memang jarak luncurnya sudah berkurang,” jelas Andiani.

Andiani mengatakan, Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru sebelumnya sudah mengeluarkan peringatan munculnya PAG pada tanggal 1 Desember 2021. Kemudian dilanjutkan pada tanggal 2 Desember melalui surat maupun informasi Whatssapp Group (WAG) kepada stakeholder terkait.

Status Gunung Semeru saat luncuran APG hingga saat ini kata Andiani masih di level 2 (waspada) itu karena PPGA tidak mengamati aktivitas signifikan dari dapur magma Semeru. Status ini sudah berlangsung sejak Mei 2012 “Tidak teramati gempa tektonik dalam. Kegempaan masih merupakan gempa-gempa yang sifatnya dangkal. Baik itu hembusan maupun guguran. Jadi sampai saat ini statusnya masih level 2. Tapi ini terus kami evaluasi. Bisa saja berubah,” jelasnya.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dan beraktivitas di luar radius rawan bencana, yakni 1 kilometer (km) dari kawah/puncak Gunungapi Semeru.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Eko Budi Lelono menjelaskan, tingkat aktivitas Gunung Api Semeru saat ini tetap di Level II (Waspada). Untuk itu diimbau kepada masyarakat untuk mematuhi rekomendasi dari Badan Geologi, tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak 5 km arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara.

‘’Serta mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang aliran Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat,’’ jelas Eko, kemarin.

Pasokan Listrik dan BBM

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X