Paceklik yang dihadapi sang striker Arsenal FC, Pierre-Emerick Aubameyang diharapkan bisa segera berlalu. Kontribusi golnya amat berarti bagi perjuangan The Gunners untuk kembali menjajal Big Six Premier League Inggris.
TERAKHIR kali Auba berhasil mencetak gol yakni ketika Arsenal FC menang atas Aston Villa FC pada 23 Oktober lalu. Enam laga kemudian setelah pertandingan tersebut, belum ada lagi gol yang mampu diciptakan oleh kapten Timnas Gabon tersebut. Membuat capaian produktivitas membobol gawang lawan di kompetisi musim ini tertahan di angkat tujuh.
Produktivitas itu bahkan sangat mungkin disalip oleh Emile Smith Rowe yang saat ini sudah mengantongi enam gol. Situasi yang cukup mengherankan bila mengingat bahwa Smith sejatinya pemain yang beroperasi di sektor tengah alias gelandang.
Meski dihadapkan dengan packelik gol, entrenador Arsenal FC Mikel Arteta tetap meyakini pemain andalannya akan segera kembali ke performa terbaiknya. “Anda akan selalu khawatir bila penyerang utama Anda tidak kunjung mencetak gol. Tetapi dia sudah mencoba yang terbaik. Dia menyadari betapa kami sangat membutuhkannya untuk mencetak gol. Mungkin sekarang belum saatnya. Tetapi setiap kami memintanya, dia selalu mengatakan telah mencoba yang terbaik,” jelas mantan asisten pelatih Josep Guardiola di Manchester City tersebut.
Pun belum bisa mencetak gol, Arteta mengharapkan Auba bisa menjalankan tugas lain yang dia minta, yakni membimbing para pemain muda di tim. “Kami harus menyeimbangkan performa di dalam ataupun luar lapangan. Kami sudah mendapatkan itu, tinggal melanjutkannya, sehingga tidak terlalu mengandalkan satu sosok. Ini adalah sebuah tim,” tegas legenda Arsenal tersebut.
“Saya selalu meminta para pemain menunjukkan yang terbaik. Dan, mereka mampu melakukannya secara konsisten,” pungkas dia.
Menghadapi Everton yang sedalam dalam flop performance, Arteta enggan lengah. Baginya, The Toffees selalu punya kesempatan untuk bangkit. “Sudah banyak tim yang melewati masa sulitnya karena kompetitifnya kompetisi yang membuat mereka merasakan kekalahan satu atau dua kali. Tekanan datang dari siapa saja. Tetapi tidak ada perbedaan,” jelasnya.
Laga ini juga terasa spesial bagi Arteta. Kembali ke Goodison Park mengingatkan kembali kisahnya semasa aktif sebagai pemain Everton FC pada enam musim sejak 2005-2011 sebelum hengkang ke Arsenal FC. ”Selalu spesial rasanya saat kembali ke sana, karena saya punya tahun-tahun yang luar biasa di sana. Jadi saya akan menikmati momen tersebut,” ucap pelatih 39 tahun tersebut.
Sementara itu, Everton FC berusaha bangkit dari kekalahan memalukan dalam Derby Merseyside pekan lalu. Sekaligus memupuk kembali mental yang terpukul lantaran sudah delapan pertandingan kompetisi musim ini mereka lalui tanpa kemenangan. Terlebih bagi sang manajer Rafael Benitez.
Sebab, menurut informasi The Mirror, laga ini akan menjadi momen penentu nasib Rafa di Goodison Park. Dilansir dari Football London, chairman Everton FC Bill Kenwright sudah mengagendakan pertemuan darurat pada hari ini untuk membicarakan nasib Rafa.
Namun, pada kesempatan berbeda, pemiliki klub, Farhad Moshiri menegaskan bahwa tak akan memecat Benitez meski kini performa timnya anjlok. “Rafa adalah manajer yang baik. Tentang performa tim yang sedang buruk, ini lebih disebabkan oleh faktor cedera. Dua pekan ke depan, kami akan kembali dengan komposisi terbaik. Setelahnya capaian tim pasti akan membaik,” jelas dia kepada talkSPORTS.
Dia menegaskan bahwa Rafa memang perlu waktu untuk menata skuatnya. “Dia akan menyusun skuat terbaik. Dia perlu waktu. Saya tidak ragu bahwa kami akan kembali lebih kuat pada paruh musim kedua,” pungkasnya. (ndy2/k16)
