Awal Tahun, Sekolah Tatap Muka Direncanakan Serentak

- Minggu, 5 Desember 2021 | 16:47 WIB
ilustrasi
ilustrasi

SAMARINDA-Pembelajaran tatap muka (PTM) untuk SMA sederajat direncanakan dilakukan Januari nanti. Pemerintah pun sudah melakukan sejumlah persiapan. Salah satunya mengejar capaian vaksinasi. Sehingga, ketika PTM dilakukan, guru maupun siswa bisa melangsungkan pembelajaran lebih aman.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim Anwar Sanusi mengatakan, hingga akhir November, capaian vaksinasi guru sudah 76 persen dari target 80 persen. Sementara capaian vaksinasi murid, sudah 72 persen dari target 75 persen. Maka dari itu, PTM SMA sederajat kemungkinan besar dilakukan semester II tahun ajaran 2021-2022 alias pada Januari 2022. Anwar optimistis, dengan waktu yang tersisa, capaian vaksinasi mencapai target Desember nanti.

Sementara itu, secara keseluruhan, saat ini capaian vaksinasi di Kaltim sudah mencapai 73,5 persen untuk dosis pertama dan 52,93 persen untuk dosis kedua. "Jadi, Januari (2022) sudah bisa mulai PTM," ungkapnya. Seperti vaksinasi yang dilaksanakan untuk pelajar di Kecamatan Palaran, Samarinda sebanyak lima ribu dosis jenis Pfizer untuk dosis kedua diselenggarakan di SMA 6 dan SMP 14 Samarinda pada Kamis (2/12). "Semoga dengan adanya vaksin kedua ini, herd immunity para pelajar dapat meningkat, sehingga proses belajar mengajar dengan cara bertatap muka dapat segera dimulai" kata Kepala SMP 20 Nur Ramadani sekaligus ketua panitia vaksin pelajar di Palaran.

Di sisi lain, Kepala SMA 17 Samarinda Abdul Rozak Fachruddin menyampaikan, sejak Oktober lalu anak muridnya mayoritas sudah divaksin. SMA 17 menjadi salah satu sekolah SMA di Kaltim yang melaksanakan vaksin pelajar di awal. Dia membeberkan, sebenarnya vaksin diberikan sesuai jumlah siswa. Namun, ada beberapa hal yang membuat siswa tidak bisa ikut vaksin mulai dari sakit atau ternyata sudah mendapat vaksin di luar. "Gurunya juga sudah divaksin semua," kata Rozak.

Pihaknya terus mengusahakan agar seluruh siswa divaksinasi. Dengan demikian, pihaknya tinggal menunggu instruksi dari gubernur perihal kapan sekolah tatap muka bisa dilakukan di Kaltim. "Menunggu instruksi gubernur, dan lihat ruangannya. Soalnya kami harus bergantian dengan SD," jelas Rozak. Namun, ketika gubernur menginstruksikan tatap muka, Rozak mengaku bakal mengupayakan agar siswanya bisa belajar tatap muka.

Sementara itu, berlangsung hampir dua tahun, Rozak menyebutkan, pembelajaran daring sejauh ini tak banyak menemui kendala. Disebutnya, siswa di SMA bisa lebih mudah menangkap pembelajaran daring dibanding SD dan SMP. Sebab, jika SD atau SMP, biasanya orangtua mengeluh karena mereka yang harus mengajari sendiri anak-anaknya atau bahkan mengerjakan tugas anak-anaknya. Berbeda dengan SMA yang mau tidak mau si anak yang akan langsung belajar sendiri dari daring.

"Paling ada yang bertanya kapan tatap muka saja. Kalau kita jelaskan, bisa mengerti," kata lelaki yang juga wakil ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah Kaltim itu. (nyc/riz/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X