Uji Coba Program “Dokter on Call” Samarinda, Sementara di 10 Puskesmas, Pelayanan Gawat Darurat, Lansia, dan Balita

- Jumat, 3 Desember 2021 | 11:53 WIB
Ismid Kusasih
Ismid Kusasih

SAMARINDA–Satu demi satu program unggulan yang diusung Wali Kota Samarinda Andi Harun bersama wakilnya Rusmadi mulai digarap, salah satunya dokter on call.

Dalam realisasinya, masyarakat dapat berkonsultasi atas permasalahan kesehatan yang dialami kepada dokter yang siap sedia 24 jam, dengan target layanan yakni pasien dengan kondisi darurat, balita, dan lansia.

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Samarinda dr Ismid Kusasih menerangkan, layanan itu masih tahap uji coba selama Desember. Di 10 puskesmas sudah dibentuk tim khusus, terdiri dari satu dokter, perawat, dan bidan yang siap memberikan pelayanan dalam dua sif dari pukul 07.30–22.30 Wita. “Pelayanan awal melalui telepon, jika sekiranya bisa memenuhi syarat kegawatdaruratan dari sisi medis, tim akan langsung menuju ke tempat pasien berada,” tambahnya.

Dia menjelaskan, selama masa uji coba, pihaknya akan gencar memberi sosialisasi, terutama melalui 10 camat agar dapat meneruskan hingga ke tingkat lurah dan RT. Khususnya memberikan pengertian tentang kegawatdaruaratan versi medis. “Misalnya ketika terjadi pendarahan, versi medis disebut darurat jika sudah 30 persen dari volume darah. Kami juga ke depan akan melakukan peningkatan prasarana, misalnya motor untuk lebih cepat menjangkau,” jelasnya.

Sementara itu, Wali Kota Samarinda Andi Harun memberi waktu satu bulan untuk uji coba karena merupakan program yang baru, dan akan banyak masalah yang terjadi. Begitu juga mengenai perlengkapan, ke depan pihaknya berencana melengkapi dengan minimal satu ambulans yang sudah dilengkapi mesin elektrokargodiogram (EKG) dan defibrilator, serta perlengkapan pendukung lain. “Patut menjadi perhatian layanan ini hanya untuk pasien gawat darurat, lansia dan balita, dan diberikan gratis kepada masyarakat,” jelasnya.

Setelah masa uji coba, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap berbagai kekurangan dan melakukan pembenahan. Harapannya pada 2022 mendatang paling tidak jumlah puskesmas yang melayani bisa lebih banyak, mengingat Samarinda punya 26 puskesmas di 10 kecamatan. “Ke depan jika keuangan daerah membaik, tentu para tenaga kesehatan akan diberikan apresiasi. Kami juga masih menyusun skemanya,” tutup dia. (dns/dra/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X