BALIKPAPAN - Meski berstatus sebagai tahanan, tak memutus niat mereka kembali mengenyam pendidikan. Total 80 warga binaan Lapas Kelas IIA Balikpapan telah lulus dari PKBM Pengayoman.
Mereka menjalani proses wisuda pada Rabu (1/11). Kepala Lapas Kelas IIA Balikpapan Pujiono Slamet mengatakan, program pendidikan dari PKBM Pengayoman merupakan salah satu cara peningkatan intelektual bagi warga binaan. Terutama agar mereka yang putus sekolah masih bisa meraih ijazah.
Dia menuturkan, total warga binaan di Lapas Kelas IIA Balikpapan sebanyak 1.335 orang. Ada pun 724 orang mengikuti PKBM Pengayoman. "Ada yang ambil paket A, B, dan C," sebutnya. Kali ini, ada 80 orang berhasil lulus. Namun, yang mengikuti wisuda secara simbolis hanya 20 orang untuk mengikuti protokol kesehatan.
Pujiono berharap, meski mereka pelanggar hukum, nantinya saat kembali ke masyarakat sudah memiliki kualitas pendidikan. Setidaknya setara dengan luar. "Hal penting tidak melakukan pelanggaran hukum lagi dan menjadi manusia aktif kreatif untuk bangsa dan negara," ungkapnya.
Ketua PKBM Pengayoman Slamet Riyadi menambahkan, awalnya lapas hanya melakukan pendataan untuk sistem base pemasyarakatan. Namun, dari situ diketahui ragam latar belakang pendidikan terakhir tahanan. "Kita banyak menemukan ternyata ada yang tidak sekolah," ucapnya.
Ada yang tidak sekolah maupun putus sekolah. Sehingga, pihaknya berusaha agar warga binaan tidak sekadar menjalani masa pidana dalam lapas. Namun, mereka mendapat program belajar, hasil dukungan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta stakeholder lainnya.
Pihaknya melaksanakan wisuda secara seremonial dan memberi penghargaan kepada mereka. Walau telah melakukan tindak pidana, tapi melalui proses pendidikan tetap mampu mendapat ijazah. "Semoga nanti saat keluar lapas bisa mendapat pekerjaan," sebutnya.
Menurutnya, sangat sayang jika warga binaan hanya menjalani masa pidana, tapi selama di dalam lapas tidak ada menimba ilmu. "Rugi sekali kalau buang waktu. Itu yang kita tanamkan kepada mereka agar belajar lagi," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Disdikbud Balikpapan Muhaimin mengatakan, pihaknya mengapresiasi PKBM Pengayoman di bawah binaan lapas. Meski dengan segala keterbatasan tetap bisa mengadakan wisuda paket A, B, C dengan sempurna. "Ada prinsip yang dipegang, tidak mudah menyerah dengan kondisi apapun," sebutnya.
PKBM Pengayoman dengan segala keterbatasan mampu menjalin koordinasi dan melibatkan stakeholder lain. Baik dari sekolah maupun perguruan tinggi. Apalagi anak-anak yang lulus meraih nilai sangat baik. "Kita harapkan saat mereka keluar dari tempat ini kembali ke masyarakat bisa berhasil. Melanjutkan pendidikan atau bekerja," harapnya.
Bahkan warga binaan tak hanya meraih pendidikan, mereka juga mendapat life skill atau keterampilan hidup. Sehingga saat terjun ke masyarakat, mereka tidak termarginalkan. Tidak menjadi beban, dan justru berkontribusi. "Mereka bisa berwirausaha, tinggal kerja sama stakeholder untuk menjembatani atau membantu," pungkasnya. (gel/ms/k15)