Seniman Masa Kini yang Bertahan di Tengah Pandemi: Zulhamdani AS (2)

- Jumat, 3 Desember 2021 | 09:59 WIB
MENIKMATI KEHIDUPAN: Sejumlah buku pernah Zulhamdani AS luncurkan. Namun kini dia lebih banyak mengamati perkembangan kebudayaan. ANGGI
MENIKMATI KEHIDUPAN: Sejumlah buku pernah Zulhamdani AS luncurkan. Namun kini dia lebih banyak mengamati perkembangan kebudayaan. ANGGI

Banyak karya dan sumbangsih tenaga telah Zulhamdani AS berikan terhadap Balikpapan. Sederet penghargaan di kancah nasional dan internasional juga sudah diraihnya.

 

ULIL MUA'WANNAH, Balikpapan

 

SECANGKIR kopi susu yang tersaji di meja hampir habis. Seorang pria berambut gondrong menemani Zulhamdani berbicara. Ketika menyadari kehadiran awak media, Zul–sapaan akrab Zulhamdani–menyambut. Pertemuan itu berlangsung bulan lalu di Umak Kafe yang lekat dengan nama Lamin Pohon, tempat para pencinta seni sering berkumpul di Balikpapan.

Pada medio 1990–2000-an di Taman Monpera yang lokasinya bersampingan dengan Balai Sudirman, Balikpapan setiap sore selalu ramai. Anak-anak berseragam SMP atau SMA maupun berpakaian bebas selalu mengelilingi pria itu.

 “Ayah.” Begitu anak-anak itu memanggilnya. Suaranya tegas. Lugas. Wajahnya yang serius terkadang bisa menampilkan sisi humoris. Dia yang selalu on time terkadang tak sungkan memberi hukuman bagi yang datang terlambat.

Penampilannya sekarang sedikit berbeda. Dia tak lagi mengenakan patino hat yang menjadi ciri khasnya. Jambang putih memagari dagunya dibiarkan tumbuh subur. Empat tahun terakhir kabar tentangnya jarang terdengar. Pembengkakan jantung, hipertensi, dan diabetes membuat langkah serta geraknya terbatas.

Sudah dua tahun terakhir pula dia meninggalkan rumahnya yang dulu berada di Jalan Martadinata, Balikpapan. Kehidupan bak air laut yang mengalami pasang-surut. Kini dia menetap di Kompleks PU, Parapatan, Balikpapan Selatan.

Hidup sebagai seniman. Besar dari keluarga demokratis. Demikian pula dia membebaskan putra-putrinya memilih jalan hidup. Dari ketiga anaknya tak ada yang memilih melanjutkan dunia seni. Putra pertama dan keduanya bekerja di bidang swasta. Sedangkan si bungsu masih duduk di kelas 2 SMK.

“Tidak. Saya tidak menulis lagi. Ada sih tawaran buat menulis biografi, tapi tidak saya ambil. Mungkin karena usia jadi daya ingat terbatas. Saya khawatir malah salah-salah. Anak-anak saya juga memang saya sarankan tidak jadi seniman,” ujarnya dengan tersenyum kala ditanya mengenai karya terbarunya.

Zul menuturkan, dari dulu Balikpapan bukan lah kota seni. Melainkan industri. Menjadi tantangan besar bagi para seniman. Membentuk publik seni memang sulit, karena mindset masyarakat Kota Minyak pun berbeda dengan daerah yang sudah kental dengan seniman seperti Jogjakarta atau Jakarta.

Meski sebenarnya banyak potensi dapat digali. Namun, lagi-lagi terbentur oleh wadah dan dukungan pemerintah yang dirasakan hingga kini masih kurang terhadap perkembangan seni di Balikpapan. Terlebih, mereka yang seniman murni. Tidak ada dukungan membuat para seniman bergairah. Gedung Kesenian juga tak dapat digunakan. Membuat seniman kian tersisih. Harus berjuang sendiri. Terlebih di kala pandemi ini.

Di Kota Minyak kini seniman yang tersisa tidaklah banyak. Hanya segelintir orang bertahan. Sering yang dia jumpai, mereka ialah pencinta seni yang sekadar ikut-ikutan.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X