Michael Carrick raja operan di Manchester United. Mikel Arteta adalah deep-lying playmaker Arsenal. Carrick maupun Arteta boleh dibilang termasuk deretan gelandang elite Premier League pada periode 2013–2015. Kini, sebagai pelatih, mereka memberikan pengaruh kepada gelandang di tim masing-masing.
Carrick memang belum genap dua pekan menjadi pelatih karteker United. Artinya, menghadapi Arsenal asuhan Arteta di Old Trafford dini hari nanti (siaran langsung Mola TV pukul 03.15 WIB) merupakan laga ketiga Carrick sejak menggantikan Ole Gunnar Solskjaer per 21 November lalu.
Meski begitu, musim ini adalah musim keempat Carrick berada dalam staf kepelatihan United. Carras –sapaan akrabnya– telah menemukan pemain yang menjadi cerminan dirinya semasa bermain.
Dia adalah Fred. Berposisi sama dengan Carrick, gelandang pivot, Fred mencatatkan operan terbanyak ke area pertahanan lawan. Musim ini pemain timnas Brasil itu mencatatkan 532 kali operan. Sebagai perbandingan, Carrick rata-rata mencatat 1.000 operan di setiap musim Premier League.
Statistik yang sangat berguna saat pelatih interim United sebagai pengusung gegenpressing, Ralf Rangnick, mulai bertugas. Rangnick belum bisa mendampingi Harry Maguire dkk lantaran masih mengurus visa kerja. Terlepas dari performanya sering dikritik fans United, Carrick melihat Fred sebagai pemain yang membawa energi besar bagi tim. ”Dia membawa dorongan besar yang ingin selalu ditunjukkan di setiap permainannya,” kata Carrick kepada MUTV.
Bersama gelandang 22 tahun yang baru dimunculkan Arteta musim ini, Albert Sambi Lokonga, sentral permainan Arsenal dihuni nama bukan pemain bintang. Sama seperti koneksi Fred dan Scott McTominay di United.
Namun, justru merekalah yang kadang memberikan kontribusi nyata bagi permainan tim. ”Puji-pujian terkadang bukan milik mereka, gelandang dengan pekerjaan ’kotor’ di lapangan,” tutur Arteta. (jpc)