JEDDAH–Kemenangan pebalap Mercedes Lewis Hamilton pada GP Brasil (15/11) dan Qatar (21/11), membuat perburuan gelar juara F1 tahun ini semakin sengit. Apalagi, race musim ini hanya menyisakan dua seri. Ini juga membuka peluang Hamilton untuk menyamai torehan Michael Schumacher menjadi kampiun lima tahun beruntun tetap terbuka.
Kini, Hamilton hanya tertinggal 8 poin dari pebalap Red Bull Max Verstappen. Verstappen masih memimpin klasemen (343,5 poin berbanding 351,5 poin). Meski begitu, peluang terbesar untuk tetap menjadi milik Mad Max–julukan Verstappen. Bahkan, pebalap 24 tahun itu bisa mengunci gelar pertamanya di F1 pada GP Arab Saudi di sirkuit Corniche, Jeddah, Senin (6/12).
Setidaknya, ada empat skenario yang bisa memuluskan misi Verstappen untuk mengunci gelar. Dua skenario awal harus diawali dengan memenangi race. Bedanya, di skenario pertama harus disertai sebagai catatan waktu lap tercepat, dan Hamilton harus maksimal finis di posisi enam. Sedangkan untuk skenario kedua, Verstappen tidak perlu sekaligus mencatatkan lap tercepat. Tetapi Hamilton finis maksimal di tempat ketujuh.
Untuk skenario ketiga dan keempat berlaku jika Verstappen finis kedua. Bedanya, pada skenario ketiga Verstappen harus sekaligus jadi pemilik lap tercepat plus Hamilton harus finis maksimal peringkat kesepuluh. Jika Verstappen finis runner-up dan tanpa lap tercepat, Hamilton harus finis di luar 10 besar untuk memastikan juara.
“Tentu saja aku ingin menciptakan gap selebar mungkin (dengan Hamilton untuk GP pemungkas di UEA). Tetapi, semuanya akan berantakan jika aku gagal memiliki kecepatan yang hebat (pada GP Arab Saudi). Tahun ini akan seru hingga akhir,” papar Verstappen seperti dilansir ESPN.
Meski begitu, harapan persaingan F1 sengit hingga race terakhir di GP Uni Emirat Arab di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi (12/12), tetap terbuka. Bahkan, Verstappen-Hamilton bisa memulai dengan nilai yang sama. Syaratnya, Hamilton finis pertama pada GP Arab Saudi plus memiliki lap tercepat, dan Verstappen finis runner-up. (io/bas/jpg/ndy/k8)