Ayah Kerja di Luar Kota, Dua Balita Ditinggal Mati Ibu

- Rabu, 1 Desember 2021 | 11:13 WIB
Noval dalam gendongan kerabat.
Noval dalam gendongan kerabat.

Kematian adalah sebuah kepastian. Tidak melihat kondisi, waktu, dan akibat bagi yang ditinggalkan. Seperti yang dialami dua balita, Fahri (4 tahun) dan Noval (1,5 tahun), yang ditinggal ibu mereka selama-lamanya.

 

KAKAK beradik yang masih balita harus kehilangan ibunya secara tiba-tiba. Fahri dan adiknya, dan sang ibu Riskia Rahmulia Sari (alm) tinggal di bengkel las milik Legimin, Jalan MT Haryono Gang Pundi RT 74, Kelurahan Batu Ampar, Balikpapan Utara. Ibu anak ini menempatinya secara cuma-cuma.

Tidak ada yang menduga, dalam usia masih balita mereka harus kehilangan sang ibu. Kematian yang dialami Riskia sangat mendadak.

Menurut keterangan pemilik bengkel las, Legimin, Riskia ditemukan tak bernyawa sekitar pukul 06.30 Wita.

“Senin (29/11) pagi, karyawan saya menemukan Riskia tergeletak dan anak-anaknya menangis-nangis. Saat beberapa karyawan saya melaksanakan salat Subuh, masih tidak tahu bagaimana kondisi Riskia. Sekitar pukul 06.30 Wita, anak-anak mereka menangis sangat keras. Karyawan memanggil saya. Seketika, saya bersama dua orang melihat ke dalam kamar, kondisinya sudah tergeletak tidak bernyawa,” terangnya.

Ia menjelaskan, di bengkel, Riskia dan anaknya menempati kamar di lantai dua. “Untuk lantai dua memang dipakai untuk tempat tinggal beberapa karyawan saya. Mereka sudah tinggal selama tiga bulan,” katanya.

Legimin memberikan mereka tempat tinggal sementara karena berniat ingin membantu. “Tetangga saya yang meminta bantuan dan memperkenalkan dengan mereka. Ya, untuk sementara saya berikan saja kamar untuk mereka tinggali. Kondisi kamar ala kadarnya. Mereka ingin mencari tempat tinggal sementara, karena sudah tidak mampu membayar indekos sebelumnya. Awalnya, Riskia dan kedua anaknya datang bersama ayah mereka yang bernama Ali,” ucapnya.

Mereka tinggal di kamar berukuran 3x4 meter. Rumah kayu. Atapnya tidak berplafon. Langsung atap seng, itu pun ada yang bolong.

Ia tidak terlalu mengenal latar belakang pasutri dengan dua anak ini. Saat tinggal di lantai dua bengkel, mereka juga jarang berbicara atau keluar. Hanya saja, sang suami setahunya memang terkena PHK, kemudian ikut ojek online.

Sekitar tiga minggu lalu, dari informasi yang diterima, sang suami mendapat kerja di Sangatta, Kutai Timur.

“Sempat pamit dengan saya untuk bekerja ke luar kota. Saya tahu saja baru-baru ini. Mereka memang cenderung tertutup,” bebernya.

Saat sang ibu meninggal, ia segera memanggil RT setempat dan warga lainnya. “Saya tidak tahu bagaimana. Jadi, saya meminta tolong warga sekitar untuk membantu. Sang suami tidak bisa dihubungi. Jadi, saya tidak tahu lagi,” tuturnya.

Dari informasi yang didapat, ponsel suaminya rusak. Jadi, selama ini berhubungan melalui ponsel temannya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X