ZURICH – Salah satu ketakutan terkait dengan undian playoff Piala Dunia 2022 adalah menyaksikan Portugal dan Italia berada pada path yang sama. Kekhawatiran itu justru menjadi kenyataan. Kampiun dua edisi Euro terakhir tersebut berada di path C bersama Makedonia Utara dan Turki.
Dengan begitu, setidaknya Portugal atau Italia harus absen pada Piala Dunia tahun depan. Bahkan, dua tim itu tidak akan bersua jika salah satu atau semuanya kalah pada semifinal. Portugal akan melawan Turki, sedangkan Italia menghadapi Makedonia Utara. Laga semifinal playoff sama-sama digelar pada 25 Maret 2022. Pemenang laga semifinal akan melaju ke final untuk memperebutkan satu tiket ke putaran final Piala Dunia 2022.
’’Seharusnya, itu (undian, Red) bisa memberikan hasil lebih baik. Portugal ingin menghindari kami dan begitu juga sebaliknya,’’ papar allenatore Italia Roberto Mancini kepada Eurosport. ’’Tetapi, kesulitannya sudah tersaji sebelum kami bisa menghadapi mereka (Portugal, Red). Karena semifinal adalah laga dengan satu leg,’’ keluh Mancio –sapaan Mancini.
Mancini menyayangkan hasil drawing. Sebab, playoff kali bisa menjadi sad ending kapten kedua tim. Ya, Piala Dunia tahun depan adalah turnamen internasional terakhir bagi Cristiano Ronaldo (kapten Portugal) dan Giorgio Chiellini (kapten Italia). Usia dua pemain tersebut tahun depan bakal menginjak angka 37 tahun dan 38 tahun.
Artinya, CR7 –julukan Ronaldo– dan Kingkong –julukan Chiellini– bakal menghadapi ancaman gagal merasakan titel Piala Dunia. Laju terjauh Ronaldo bersama Portugal adalah peringkat keempat pada edisi 2006. Chiellini lebih tragis. Ya, pengalamannya di Piala Dunia hanya sebatas fase grup edisi 2010 dan 2014.
Lebih jauh, jika gagal lolos ke Qatar tahun depan, dia bakal melanjutkan aib Gli Azzurri sebelumnya yang juga gagal lolos ke Rusia 2018. Ironisnya, ketika lolos untuk edisi tiga tahun lalu, itu juga berimbas kepada pensiunnya kiper Parma Calcio sekaligus mantan rekannya di Juventus, Gianluigi Buffon. ’’Kami tidak bisa memikirkannya (melawan Italia, Red) terlebih dahulu. Sebab, kami harus melewati Turki. Akan jadi blunder jika kami berkaca kepada performa mereka di Euro 2020 (Turki tersingkir di fase grup, Red),’’ ujar pelatih Portugal Fernando Santos. (io/c12/bas)