Mantan Memang Menyebalkan

- Minggu, 28 November 2021 | 12:40 WIB
Maurizio Sarri
Maurizio Sarri

NAPLES – Dini hari nanti (29/11) patung legenda SSC Napoli Diego Maradona diresmikan jadi tetenger di muka Stadio Diego Armando Maradona. Dan sebagai inagurasi patung tersebut Napoli akan menjamu SS Lazio pada giornata ke-14 (siaran langsung beIN Sports 2 pukul 02.45 WIB).

Namun ada yang mengganggu kekhidmatan seremoni itu. Apalagi kalau bukan kehadiran sosok allenatore Lazio Maurizio Sarri yang demikian dibenci Neapolitan (sebutan fans Napoli) gara-gara meninggalkan klub itu pada musim panas 2018 lalu.

Sarri memang jadi bagian Napoli periode 2015-2018. Mister 33 (julukan Sarri) membuat Partenopei (julukan Napoli) kompetitif dengan filosofi Sarriball. Musim 2015-2016 dan 2017-2018, Napoli finis runner-up di belakang Juventus.

Sarri pun sadar jika dirinya akan mendapat teror. Namun tekanan dari pendukung Napoli tak mempan. Pada 2019 lalu, Sarri yang melatih Juventus membawa Giorgio Chiellini dkk menang 2-1 (4/3/2019).

Sebenarnya, dosanya bisa sedikit tereduksi pada Januari lalu. Itu ketika presiden Napoli Aurelio De Laurentiis kembali menawarinya posisi allenatore untuk menggantikan Gennaro Gattuso. Tetapi, Sarri menolak dan mengatakan memulai melatih lagi pada musim panas yang akhirnya berlabuh ke Lazio.

Pada kedatangan kali ini, Sarri tak bisa jemawa seperti halnya ketika hadir bersama Juventus. Bersama Lazio, pelatih 62 tahun itu menjalani musim yang bisa dibilang biasa saja. Rival sekota AS Roma itu masih tertahan di posisi delapan klasemen.

’’Melatih Napoli jadi kesempatan unik dalam karirku. Bagiku, itu (melawan Napoli, Red) bukan laga biasa dan selalu ada kesan yang akan terjadi. Itu pasti,’’ papar Sarri seperti dilansir Football Italia.

Laga reuni pekan ini hanya dijalani Sarri. Entrenador Sevilla FC Julen Lopetegui juga merasakannya pada jornada ke-15 La Liga dini hari nanti (siaran langsung beIN Sports 1 pukul 03.00 WIB).

Ya, Lope (sapaan Lopetegui) akan menghadapi Real Madrid. Mantan tim Lopepada musim 2018—2019. Hanya, karirnya kala itu berakhir berantakan dan singkat. Lope baru menangani tim pada 1 Juli 2018 dan dipecat pada 29 Oktober 2018 atau tiga bulan berselang.

Butuh waktu hingga akhir musim bagi pelatih 55 tahun itu menenangkan diri dan kembali melatih di Sevilla FC sejak 2019—2020. Pilihan yang tepat karena dia langsung membawa Sevilla juara Liga Europa. .

Sama seperti Sarri, Lope akan menghadapi Real yang berstatus pemuncak klasemen dengan 30 poin. Bedanya, Sevilla ada di tempat ketiga dengan minus hanya dua poin. Kemenangan bakal membawa Lope mengudeta posisi Real sekaligus balas dendam atas waktu singkat yang didapatnya tiga tahun silam. Usaha itu sebelumnya selalu gagal sejak menangani Sevilla. Dari empat pertemuan terakhir bersama Lopetegui, rival sekota Real Betis itu selalu gagal mengalahkan Real.

’’Real sudah jauh berkembang (daripada tiga tahun silam, Red). Kami harus menerapkan permainan di level yang sangat tinggi dan untuk bisa mengalahkan mereka,’’ ucap Lopetegui kepada Marca. (io/dra)

 

 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pemain Terbaik Februari Jadi Milik Lilipaly

Jumat, 29 Maret 2024 | 12:40 WIB

Clippers Libas 76ers dengan Skor Tipis

Jumat, 29 Maret 2024 | 02:26 WIB

Matangkan Program Latihan, Baru Pindah Venue

Senin, 25 Maret 2024 | 12:15 WIB

IMI Kaltim Gencarkan Event

Senin, 25 Maret 2024 | 10:55 WIB

Zohri Geber Latihan di Phoenix

Senin, 25 Maret 2024 | 10:50 WIB

Angkat Besi Kaltim Tatap Persiapan Khusus

Senin, 25 Maret 2024 | 10:15 WIB

Ajang PON Pertama, Siap Kerja Keras demi Emas

Senin, 25 Maret 2024 | 09:15 WIB

Bikin Pelatih Terkagum-kagum

Senin, 25 Maret 2024 | 07:50 WIB

Wushu Kaltim Target Maksimal di Piala Wapres

Sabtu, 23 Maret 2024 | 13:00 WIB

Panitia Pelatda Pastikan Semua Atlet Ambil Bagian

Jumat, 22 Maret 2024 | 14:25 WIB

Max Verstappen Ancam Pergi dari Red Bull

Jumat, 22 Maret 2024 | 13:25 WIB
X