Gua Batu Aji Ilas Beukir, Nikmati Cahaya “Laser” Dalam Kegelapan

- Minggu, 28 November 2021 | 12:19 WIB
MASIH TERJAGA: Gua Batu Aji Ilas Be Ukir menjadi salah satu destinasi yang belum banyak dijamah para pencinta alam di Kutai Timur.
MASIH TERJAGA: Gua Batu Aji Ilas Be Ukir menjadi salah satu destinasi yang belum banyak dijamah para pencinta alam di Kutai Timur.

Titik destinasi wisata alam Kutai Timur (Kutim) begitu melimpah. Kombinasi bentangan rimba, karst, dan pegunungan membuat Kutim bak kanvas lukis Sang Ilahi.

 

LELA RATU SIMI, Sangatta

SALAH satu destinasi yang tengah menjadi pembicaraan para penikmat wisata alam Kutim saat ini yakni Gua Batu Aji Ilas Beukir. Gaung alami tersebut terletak di kawasan Desa Tepian Langsat, Kecamatan Bengalon.

Belum banyak yang tahu lokasi tepatnya destinasi ini. Awamnya hanya warga setempat yang mengetahui. Itu pun tidak semua. Selain aksesnya yang jauh, juga medannya yang cukup sulit ditempuh.

Salah satu yang ikonik dari Gua Batu Aji Ilas Beukir ini yakni adanya cahaya bak laser yang jatuh dari langit-langit gua yang menembus permukaan di sisi atas. Dalam waktu tertentu, cahaya berwarna biru itu bisa dinikmati dalam waktu yang cukup lama. Adalah Hadeli yang pernah berkunjung ke gua tersebut. Pria yang merupakan ketua sebuah lembaga pemberdayaan masyarakat itu, menuturkan akses jalan tersebut cukup menantang.

-

TITIK AWAL: Pintu masuk gua yang luas menjadi permulaan penjelajahan Gua Batu Aji Ilas Be Ukir.

Sebagai permulaan, pengunjung mesti melalui jalan bermedan berat dari Sangatta ke Tepian Langsat selama sekira 2,5 jam. Kemudian, dari desa itu, dilanjutkan dengan menempuh perjalanan menggunakan perahu, menyusuri Sungai Bengalon selama 30 menit. "Pengunjung harus menempuh perjalanan dari Sangatta ke desa melalui jalur darat, setelah itu susur sungai ke wilayah Hambur Batu," jelas ia.

Dia juga menjelaskan keunikan gua, selain memiliki cahaya terang berwarna biru, Batu Aji juga memiliki tubuh gua yang cenderung menjorok dan melebar di dalam. "Luasan mulut guanya sekitar 15-25 meter, tapi semakin ke dalam makin melebar menjadi 50 meter. Kemudian ke dalam gua mencapai 70 meter. Saat ini masih kami kunjungi untuk dipelajari, kalau sudah siap baru buka untuk umum," pungkasnya.

Ya, demi menjaga kealamiannya karena belum dikelola dengan memadai, saat ini Gua Batu Aji memang belum dibuka untuk umum. Karena keterbatasan itulah tidak banyak yang bisa mengakses kawasan tersebut.

Kepala Desa Zeky Hamzah menyebut gua ini merupakan kekayaan dan anugerah. Potensi besar yang ada di desanya itu akan ia gali dan dimanfaatkan termasuk dalam upaya pelestarian. "Kalau tidak dikelola, sayang. Khawatirnya rusak di tangan orang tidak bertanggung jawab," ungkapnya.

-

MOMEN TERBAIK: Pada waktu tertentu, pengunjung bisa menikmati momen ketika cahaya memasuki gua, membentuk sebuah garis bak tembakan sinar laser berspektrum warna biru.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X