Pertemanan, Cinta, Keluarga

- Minggu, 28 November 2021 | 12:12 WIB
SUDAH JADI SAHABAT: Para cast Yowis Ben 3 berpose bersama di multimedia newsroom Jawa Pos di Graha Pena lantai 4, Selasa (23/11).
SUDAH JADI SAHABAT: Para cast Yowis Ben 3 berpose bersama di multimedia newsroom Jawa Pos di Graha Pena lantai 4, Selasa (23/11).

Melanjutkan sukses yang berhasil terbangun dari film Yowis Ben 1 (2018) dan Yowis Ben 2 (2019), tahun ini serial ketiga dari film tersebut akhirnya sudah bisa dinikmati penonton. Sajak Kamis (25/11) lalu, Yowis Ben 3 diputar serentak di bioskop seluruh Indonesia.

 

PEMAIN yang terlibat dalam film itu melakoni road show ke beberapa kota. Termasuk menyambangi kantor redaksi Jawa Pos di Graha Pena Surabaya.

Sama seperti dua seri sebelumnya, seri ketiga itu juga masih lekat dengan dialog berbahasa Jawa. Tentu itu menjadi tantangan tersendiri. Terutama bagi para pemain yang tidak menggunakan bahasa Jawa dalam keseharian. “Bapak ibuku asli Solo-Purwokerto. Jadi, aku masih familier dan ndengerin bahasa Jawa, tapi bukan menjadi mother tongue-ku. Begitu baca naskah, wah asyik juga nih bahasa Jawa. Tapi pas dapat naskah agak panjang ya mikir juga,’’ terang Putri Ayudya, pemeran Mbak Rini. Dia banyak terbantu dengan cast lain. Satu sama lain saling mengingatkan dan mengoreksi. Dia juga merasa tim Yowis Ben 3 sangat solid dan saling sayang. Dengan begitu, proses syuting pun nyaman dan menyenangkan.

Anggika Bolsterli yang memerankan tokoh Mia menyebut, sudah lebih terbiasa dan mengerti dengan dialog berbahasa Jawa dalam Yowis Ben 3. Sebab, dia sudah banyak belajar di seri kedua. “Mamaku memang asli Madiun. Tapi aku termasuk passive learning. Terlibat dalam film ini jadi banyak adaptasi dan belajar lebih cepat menangkap bahasa,” terangnya tentang film yang disutradarai Fajar Nugros dan Bayu Skak tersebut.

Bayu Skak yang juga penulis naskah film menjelaskan, pemilihan kata bahasa Jawa diperhatikan betul. Contohnya menggunakan kata sesuk bukan mene, yang artinya besok. “Pakai bahasa Jawa yang luas seperti sesuk kowe arep ning ndi? Bukan mene koen ndek ndi? Sehingga orang Jatim maupun Jateng sama-sama memahami maksudnya,” paparnya. Dia menambahkan, keseluruhan cerita di seri ketiga menyuguhkan kisah seputar pertemanan, keluarga, hingga asmara yang dibalut dengan sentuhan komedi dalam sebuah band.

Sementara itu, Joshua Suherman yang memerankan Doni teringat proses syuting yang dilakukan dengan prokes ketat selama pandemi tahun lalu. Syuting yang memakan waktu 30 hari sempat jeda selama enam bulan akibat PSBB dan kondisi Covid-19 yang merangkak naik saat itu. “Saat gelombang Covid-19 sudah turun, kami baru berani syuting dengan prokes super ketat. Dan itu menjadi hal yang sangat baru buat kami,” ujar mantan penyanyi cilik itu. Bahkan, ada ring satu di area syuting yang hanya boleh untuk kru tertentu. Hal itu sempat menyulitkan. Sebab, di dua seri sebelumnya ada kebiasaan cangkrukan antar-kru dan para cast di lokasi. Yang lantas menciptakan ide dadakan di luar naskah dan justru menjadi titik kelucuan tersendiri.

 

COVID MELEDAKKAN BUJET

Bayu Skak yang bertindak sebagai penulis naskah sekaligus sutradara dan pemeran tokoh Bayu dalam Yowis Ben 3 menceritakan kisah di balik pembuatan film tersebut. Termasuk tantangan besar yang harus dijalani saat harus syuting di masa pandemi. Berikut petikan obrolan Jawa Pos dengan pria bernama asli Bayu Eko Moektito itu.

 

Yowis Ben 3 mengisahkan apa?

Itu merupakan eskalasi dari yang pertama dan kedua. Sebab, kami sudah empat tahun bersama. Ingin memberikan tontonan yang lebih dari sebelumnya. Seri pertama menceritakan pembentukan band Yowis Ben. Seri kedua tentang mempertahankan band itu agar eksis. Seri ketiga ini seputar problem masing-masing anggota band.

 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X