Lulu Afidah
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Sejak kemunculan Covid- 19 pada 2019, virus Covid-19 telah menyebar secara global. Dengan penyebaran Covid-19 yang cepat, dampak perlambatan ekonomi global mulai terjadi di dalam negeri. Pandemi Covid-19 ini telah berdampak besar pada semua aspek kehidupan, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Seperti yang kita ketahui, UMKM memiliki peran penting dalam menjaga perekonomian nasional.
Di Indonesia, UMKM memainkan peran penting dalam perekonomian dan sangat terpengaruh oleh wabah Covid-19, tidak hanya dalam hal produksi atau nilai perdagangan, tetapi juga dalam hal jumlah pekerja yang kehilangan pekerjaan. Bahkan sekitar 30 persen UMKM mengalami penurunan pendapatan.
Selama masa pandemi, salah satu perubahan yang tidak bisa dihindari adalah terjadinya pergeseran perilaku konsumsi masyarakat dalam berbelanja yang dulunya dominan menggunakan transaksi langsung (offline) beralih ke dalam sistem digital (online).
Bagi pelaku UMKM, perubahan perilaku konsumsi masyarakat dan konsumen seperti ini tentu harus disikapi dengan kreatif. Lambatnya adaptasi dan adopsi digitalisasi ekonomi akan membuat para pelaku UMKM berisiko terpuruk dan kolaps pada era new normal. Inilah kesulitan yang dihadapi oleh pemerintah untuk membantu para pelaku UMKM, khususnya menghadapi dampak dari pandemi.
Seiring kemajuan teknologi digital dan terobosan lainnya pemerintah juga turut mendorong digitalisasi UMKM dengan memasuki e-commerce. Termasuk Pelatihan nantinya diberikan agar para pelaku UMKM tidak hanya menguasai platform digital, tetapi juga menguasai pemasarannya. Karena itu, diharapkan para pelaku UMKM dapat memanfaatkan media online dalam digital marketing guna membantu usaha pada saat masa pandemi maupun dalam masa new normal seperti saat ini dalam pemulihan sektor ekonomi UMKM. (luc/k8)