YERUSALEM - Seorang pria bersenjata Palestina ditembak mati oleh polisi Israel, usai menewaskan satu orang dan melukai tiga lainnya di Kota Tua, Yerusalem.
Insiden kedua dalam empat hari di Yerusalem itu terjadi di dekat salah satu pintu gerbang menuju kompleks Masjid Al-Aqsa. Juru bicara kepolisian menggambarkan pria tersebut sebagai warga Yerusalem Timur.
Menurutnya, pria itu membawa senapan mesin ringan. Dua dari mereka yang ditembak adalah warga sipil, yang salah satunya meninggal, katanya, menambahkan bahwa dua korban luka lainnya adalah polisi.
Israel merebut Kota Tua dan sejumlah wilayah lainnya di Yerusalem Timur pada Perang Timur Tengah 1967 dan mendudukinya. Ini adalah sebuah tindakan yang tidak pernah mendapat pengakuan internasional.
Rakyat Palestina menghendaki Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara mereka di masa depan. Peristiwa penembakan itu terjadi di dekat salah satu pintu gerbang menuju kompleks Masjid Al-Aqsa, situs tersuci ketiga bagi umat muslim. Kaum Yahudi menghormati situs tersebut sebagai peninggalan dua kuil kuno.
Awal bulan ini, Presiden Joko Widodo kembali menegaskan komitmen Indonesia untuk terus mendukung perjuangan Palestina menjadi negara yang merdeka, berdaulat penuh, dan dapat menentukan nasibnya sendiri dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara.
Penegasan tersebut disampaikan Joko Widodo saat melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Palestina Mohammad Ibrahim Shtayyeh di sela pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia COP26 di Glasgow, Skotlandia.
“Palestina selalu menjadi perhatian penting bagi Indonesia,” kata Presiden Joko Widodo. (rtr/ant/jpg/kri/k16)