Oleh : Eka Siswanto Syamsul
Ketua PC Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Samarinda
Apoteker: “Selamat siang ibu, saya Eksis, apoteker di apotek ini ada yang bisa saya bantu?”
Pasien: “Selamat siang Mas, apakah bisa beli antiobiotika?”
Apoteker: “Maaf siapa yang sakit ya? Kalau boleh tau sakit nya apa?”
Pasien : “Saya yang sakit, batuk dan pilek”
Apoteker:“Apakah batuk berdahak? Apakah ada demam dan sudah berapa hari?”
Pasien : “Batuk berdahak, baru aja batuk kemarin, tidak demam aja”
Apoteker: “kalau demikian tidak perlu antiobiotika, cukup obat batuk pilek dan ditambahkan vitamin ya ibu, sebentar kami siapkan obatnya”
Pasien : “baik terimakasih”
Apoteker: “Ini obatnya bu, untuk penggunaan antibiotik yang tidak tepat selain menjadi pemborosan secara ekonomi juga resistensi bakteri terhadap antibiotik demikian ibu, terimakasih bu semoga lekas sembuh”
Pasien: “Terimakasih juga”
Dialog diatas sering dilakukan oleh pasien yang akan berobat melalui swamedikasi di apotek. Secara umum, antibiotik digunakan pada infeksi selain bakteri, misalnya virus, jamur, atau penyakit lain yang non infeksi. Resistensi antibiotik merupakan kondisi saat bakteri dalam tubuh tidak dapat dibunuh menggunakan antibiotik.