Bontang- Tiga tuntutan mahasiswa dan dosen kepada Kampus Trunajaya hingga saat ini belum ada titik temu. Menyikapi hal itu, Anggota Komisi I DPRD Bontang, M Irfan minta agar permasalahan yang terjadi di Kampus Universitas Trunajaya Bontang dapat segera diatasi mengingat banyak sudah banyak pihak yang dirugikan.
Adapun, tiga tuntutan mahasiswa dan dosen kepada pihak yayasan Universitas Trunajaya, permintaan mahasiswa agar sistem perkuliahan diaktifkan kembali dan meminta nilai mereka yang ditahan segera diterbitkan.
Kedua, tuntutan mahasiswa terkait oknum dosen yang melakukan kekerasan terhadap mahasiswa segera diproses secara hukum. Sementara yang ketiga, soal aksi mogok mengajar para dosen, lantaran gaji mereka belum terbayarkan sejak 2019 sebesar 1,5 miliar.
Dikatakan Irfan, buruknya manajemen tata kelola kampus sangat merugikan banyak pihak. Tak terkecuali para orang tua mahasiswa.
"Kita kasihan mahasiswa dan orang tua mereka. Tidak semua orang tua atau mahasiswa mampu, apalagi kalau mereka mengejar target selesai kuliah, kalau makin lama kuliah makan banyak dia bayar," ujarnya dalam rapat bersama mahasiswa, dosen dan pihak Yayasan Pendidikan Miliana Universitas Trunajaya, Selasa (2/11/2021).
Maka dari itu, pihaknya meminta agar masalah tersebut segera diselesaikan. Terutama, manajemen tata kelola internal kampus. "Mahasiswa jangan dikorbankan terkait masalah internal sekolah," timpalnya.
Pada kesempatan serupa, Pembina Yayasan Pendidikan Miliana Universitas Trunajaya, Chelly Amalia Sianipar meminta tenggat waktu 6 bulan untuk melunasi gaji dosen yang tertunggak itu. Dia akan mengupayakan memenuhi hak-hak mahasiswa sesuai tuntutan yang mereka sampaikan. “Kami minta waktu 6 bulan untuk menyelesaikan persoalan ini. Karena kami harus rembukkan dengan pihak Yayasan yang ada di Balikpapan,” tandasnya. (pro)