Wajahnya pucat pasi. Tubuhnya terbaring lemah di median Jalan Kapten Soedjono, Kecamatan Sambutan. Darianto, penjual bakso keliling yang sempat hilang pada Senin (15/11) malam di kawasan Ring Road, Kelurahan Lok Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang, akhirnya ditemukan (17/11), sekitar pukul 17.00 Wita.
TAK ada yang tahu siapa sosok yang mengajak Darianto berbincang dan berjalan jauh dari motor dan rombong jualannya. Darianto berucap yang mengajaknya berbincang adalah laki-laki yang lebih tua. Dalam rekaman closed circuit television (CCTV), pemilik rombong bakso yang tertempel logo Arema Malang itu hanya berjalan seorang diri. Darianto meninggalkan rombong dengan dua plastik bakso yang tengah disiapkan, sementara lainnya terjatuh di tanah. Pria berambut ikal itu berjalan menjauh dari tempatnya berhenti.
Hilangnya Darianto lantas membuat geger se-Samarinda. Netizen berspekulasi, jika dia jadi korban kriminal. Namun, polisi mencari bukti, dan lewat rekaman CCTV menepis kabar bahwa yang bersangkutan diculik tiga orang. Semenjak meninggalkan rombong, tim gabungan pun sempat melakukan pencarian.
Setelah sempat menghilang, kabar keberadaan Darianto akhirnya sampai ke telinga jajaran Polsek Sungai Kunjang. Ayah dua anak itu berada di median jalan, bersandar di pohon. Darianto linglung. Polisi menjemputnya, tubuh Darianto pun lemas, dan langsung dibawa ke RS Hermina. “Memang ada kerabat yang dia kenal bertemu, mengabarkan ke kami, terus langsung jemput ke sana. Kondisinya lemas karena kelaparan,” jelas Kapolsek Sungai Kunjang Kompol Made Anwara.
Setelah benar-benar pulih, Darianto pun diminta sedikit penjelasan ke Polsek Sungai Kunjang. Dia menuturkan, dia merasa hanya berjalan keliling tak jauh dari tempatnya terakhir berhenti. Nyatanya, suami Tutu, istri Darianto, itu justru ditemukan jauh dari tempatnya berhenti. Sekitar 10 kilometer. “Ada bapak-bapak yang pesan bakso, nah satu tumpah, saat mau diganti bilang enggak usah,” jelas pria 39 tahun itu. Dia lantas diajak jalan, namun dengan syarat tidak boleh membawa apa-apa. “Selama berjalan banyak diberi pesan. Diminta sering sedekah,” tambahnya.
Selama sejak Senin malam menghilang, dia memang tidak makan dan minum. “Enggak lapar saat itu. Tapi tadi (kemarin) baru makan,” ungkapnya. Namun, dia merasa tak ada yang gaib. “Ngerasanya sadar. Jalan keliling-keliling di Ring Road situ aja. Sempat nyari rombong, kok enggak ada,” ungkapnya. Dia pun bertemu dengan salah satu rekannya, Bayu. “Minta tolong telepon istri, ngerasanya ya masih di Ring Road,” sambungnya. Namun, selama jalan panjang, Darianto banyak mendapat wejangan untuk berbuat baik. (dra/k8)