Penonton Banyak di Bukit dan Masalah Lalu Lintas, Polisi Evaluasi Pengamanan WSBK

- Selasa, 16 November 2021 | 09:38 WIB
Pohon-pohon tinggi di sekitar sirkuit ditebang.
Pohon-pohon tinggi di sekitar sirkuit ditebang.

MATARAM- Polda NTB mengevaluasi pengamanan World Superbike (WSBK) yang akan berlangsung 19-21 mendatang. Evaluasi dilakukan berdasarkan pengalaman dari perhelatan Idemitsu Asia Talent Cup (IATC), akhir pekan lalu. Yang menjadi sorotan persoalan arus lalu lintas dan penonton yang ramai di wilayah perbukitan.

Kapolda NTB Irjen Pol Muhammad Iqbal mengatakan, evaluasi dilakukan agar tidak memengaruhi kelancaran WSBK nanti. ”Memang ada kemacetan. Tim pengurai kemacetan bisa mengatasinya,” kata Iqbal, kemarin (15/11).

Kemacetan terjadi di kawasan Bundaran Sunggung, Kuta, Lombok Tengah (Loteng). Itu terjadi saat kedatangan maupun kepulangan. Kemacetan memang hanya berlangsung beberapa menit. Tapi itu tetap dievaluasi, untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kemacetan saat perhelatan WSBK.

Menurut kapolda, ramainya penonton menjadi bukti event balap motor kelas dunia itu sangat diminati penonton. Ditambah lagi saat pelaksanaan IATC diberlakukan gratis. Sehingga masyarakat berduyun-duyun datang menonton. Bahkan sampai ada yang naik pohon. ”Tetapi, besok (event WSBK) masyarakat tidak bisa menonton tanpa mengantongi tiket,” ujarnya.

Saat pengamanan IATC itu juga belum diberlakukan adanya rekayasa lalu lintas. Penggunaan shuttel bus pun belum diberlakukan. ”Kalau sudah ada shuttel bus pelaksanaan rekayasa lalu lintas memungkin bisa terkendali,” jelasnya. Terkait adanya beberapa titik di wilayah perbukitan yang dijadikan tempat penonton, nantinya akan didirikan pos pengamanan. Akan dijaga personel dari Brimob dan satker lainnya. ”Sudah ada pos-nya nanti di wilayah perbukitan itu,” jelas jenderal bintang dua itu.

Berkaca dari pelaksanaan IATC banyaknya warga menonton dari perbukitan maupun memanfaatkan pohon dan truk dari luar sirkuit itu bagian dari antusiasme warga. ”Itu euforia masyarakat. Tidak perlu dibesar-besarkan,” ujarnya.

Polisi tetap memberikan imbauan larangan. Tetapi larangan itu tidak bisa melakukan penegakan hukum. ”Larangan itu diberitahukan demi keselamatan mereka,” katanya. Beberapa lokasi bukit dan lainnya itu merupakan area publik. Tidak bisa disalahkan juga. Tetapi, nanti bakal ada tim pengamanan yang akan berjaga di areal tersebut. ”Yang penting jangan ada gangguan keamanan. Jangan ada pelanggaran protokol kesehatan, tetap menjaga keselamatan,” kata mantan Kadiv Humas Mabes Polri itu. (arl/r1)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Puncak Arus Balik Sudah Terlewati

Selasa, 16 April 2024 | 13:10 WIB

Temui JK, Pendeta Gilbert Meminta Maaf

Selasa, 16 April 2024 | 10:35 WIB

Berlibur di Pantai, Waspada Gelombang Alun

Senin, 15 April 2024 | 12:40 WIB

Kemenkes Minta Publik Waspada Flu Singapura

Minggu, 14 April 2024 | 07:12 WIB

Kemenkes Minta Publik Waspada Flu Singapura

Sabtu, 13 April 2024 | 15:55 WIB

ORI Soroti Pembatasan Barang

Sabtu, 13 April 2024 | 14:15 WIB
X