Proyek RDMP di Balikpapan, Oase di Tengah Pandemi

- Senin, 15 November 2021 | 18:02 WIB
Proyek RDMP di Balikpapan.
Proyek RDMP di Balikpapan.

Kinerja pembentukan modal tetap bruto Kaltim pada triwulan II 2021 mengalami perbaikan, seiring peningkatan kinerja dan pembangunan instalasi pengolahan di sejumlah lapangan usaha utama. Salah satunya, pengembangan kilang minyak Balikpapan.

 

 

BUNYI alarm pukul 05.50 Wita membangunkan Ghina Aulia Munir. Hari itu, Senin (8/11), dia harus bersiap-siap. Seperti biasa, Ghina, begitu anak pertama dari dua bersaudara itu disapa, harus tiba di Kantor RDMP Kilang Balikpapan sebelum jam 7 pagi. Ghina tinggal bersama orangtuanya di Perumahan Bangun Reksa Asri, Kilometer 6,5, Jalan Soekarno-Hatta, Balikpapan Utara. Jarak kediaman Ghina dengan kantornya sekitar 8 kilometer.

Kecuali hujan, setiap hari Ghina ke kantor mengendarai motor dengan waktu tempuh sekitar 15–20 menit. “Akhir-akhir ini, di daerah Rapak (Simpang Lima Muara Rapak, Balikpapan Utara) cukup parah macetnya,” kata alumnus SMA 6 Balikpapan itu membuka obrolan dengan Kaltim Post. Sudah setahun terakhir, Ghina bekerja di RDMP Kilang Balikpapan. Lulusan S-1 Manajemen Universitas Islam Indonesia Jogjakarta itu mulai bergabung di proyek pengembangan Kilang Balikpapan pada Oktober 2020.

Pekerjaan utamanya, mengurus administrasi dan upah ribuan tenaga kerja RDMP Kilang Balikpapan. “Apabila ada tenaga kerja baru yang direkrut, tugas saya menginput informasi pribadi si karyawan itu. Termasuk mengurus absensi. Kemudian mengurus pengupahan agar tepat waktu dan sesuai jadwal. Pekerjaan ini memerlukan ketelitian tinggi,” tutur perempuan kelahiran Balikpapan, 21 Desember 1995, itu. Ghina mengungkapkan, meski waktu kerjanya lebih banyak dihabiskan di dalam ruangan dari Senin sampai Jumat, sesekali dia dan karyawan dari divisi personalia berkesempatan masuk ke area proyek RDMP.

“Di hari Sabtu, seluruh tim di RDMP Balikpapan, diwajibkan housekeeping di lingkungan kilang dan area kantor. Karena ada aturan ini, karyawan yang kerja di office, punya kesempatan melihat langsung kondisi di dalam kilang,” tuturnya. Selama setahun terakhir bekerja di RDMP Kilang Balikpapan, Ghina mengungkapkan, banyak pengalaman baru yang dia ditemukan. Lingkungan kerjanya saat ini membuatnya lebih berkembang.

“Karena RDMP Balikpapan ini proyek skala besar dan melibatkan banyak pihak, maka setiap keputusan harus detail. Kemudian, kita juga belajar berkomunikasi bahasa asing karena berinteraksi dengan warga negara asing yang bekerja di RDMP. Saya juga jadi tahu nama alat-alat di area kilang dan fungsinya untuk apa,” sebutnya. Sebelum menjadi bagian dari proyek pengembangan Kilang Balikpapan, Ghina bekerja di salah satu perusahaan alat berat di Balikpapan selama dua tahun.

“Untuk soft dan hard skill, semua terpakai di RDMP Kilang Balikpapan. Pengalaman yang sangat jelas terasa, bagaimana memanajemen emosi. Dalam artian, karena kerjanya di bagian personalia, maka harus matang menghandel emosi. Karena yang dihadapi seribu karyawan. Berarti seribu karakter yang berbeda-beda. Hal-hal di luar teori itu, semuanya saya dapatkan di RDMP Balikpapan,” ungkapnya. Sosok Ghina adalah potret satu dari 2.857 pekerja RDMP Kilang Balikpapan asal Balikpapan.

Mereka berkolaborasi bersama tenaga kerja lainnya dengan beragam keahlian, termasuk bekerja sama dengan sekitar 204 perwira PT Kilang Pertamina Balikpapan (PT KPB) selaku anak perusahaan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) yang ditugaskan mengelola proyek RDMP Kilang Balikpapan. Kolaborasi itu membuat megaproyek RDMP Kilang Balikpapan berhasil membukukan milestones penting sepanjang 2021. Sehingga progres RDMP Kilang Balikpapan hingga Oktober lalu mencapai 43 persen.

Sementara itu, ditemui di kantornya Selasa (9/11) lalu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Balikpapan Ani Mufidah menuturkan, proyek RDMP Kilang Balikpapan berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja, khususnya di Kota Balikpapan. Berdasarkan data terbaru Disnaker Balikpapan, hingga akhir Oktober 2021, jumlah tenaga kerja asal Balikpapan yang bekerja di proyek strategis nasional itu sebesar 2.857 orang. Atau 36 persen. “Mereka itu orang asli Balikpapan,” katanya. “Kalau itu (RDMP Kilang Balikpapan) tidak ada, mereka (2.857 orang) akan bekerja di mana?” tutur perempuan berkerudung itu.

Menurut Ani, di saat kinerja beberapa sektor usaha menurun karena pandemi, RDMP Balikpapan konsisten menggerakkan sumber daya manusia. Sehingga, secara umum dampak pandemi terhadap ketenagakerjaan di Balikpapan, tidak begitu tampak terlihat karena tertutupi aktivitas RDMP Kilang Balikpapan. “Angka pengangguran mungkin naik karena pandemi, tapi jika tidak ada RDMP, angka pengangguran bisa lebih naik. TPT (tingkat pengangguran terbuka) kita (Balikpapan), dari semula 7 persen, lalu naik (karena pandemi) jadi 9 persen. Kalau tidak ada RDMP, bisa naik lagi. Bisa lebih di atas 10 persen,” ungkapnya didampingi Yudiarso selaku kabid Penempatan dan Perluasan Kerja Disnaker Balikpapan.

Ditemui terpisah, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Balikpapan Mustaqim mengungkapkan, berdasarkan data year on year (yoy), tingkat pengangguran di Balikpapan turun 0,06 persen. Dari semula 9 persen pada Agustus 2020, turun di angka 8,94 persen pada Agustus 2021. Dia melanjutkan, salah satu dampak langsung yang sangat terasa dari RDMP Kilang Balikpapan bagi warga sekitar adalah, pembangunan jalan baru sepanjang 2 kilometer yang mulai dinikmati pengendara Juni lalu. Dampak positif lainnya, ucap Mustaqim, RDMP Kilang Balikpapan yang membuka lapangan kerja, otomatis memberikan upah bagi pekerjaannya. Pendapatan itu kemudian dipakai untuk membelanjakan kebutuhan sehari-hari.

“Di tempat pekerja tadi berbelanja, kemudian mengambil margin. Dengan demikian, sektor perdagangan juga ikut terdongkrak. Kemudian, ketika pekerja (RDMP Kilang Balikpapan) bukan orang Balikpapan, mereka kemudian menyewa dari pendapatan yang diterima. Pengusaha hunian kan otomatis terdampak juga. Sektor transportasi pun begitu. Ada permintaan kebutuhan bahan bakar untuk mobilitas pekerja. Jadi dampaknya berlipat-lipat. Ada multiplier effect. Itu sisi positifnya dari kacamata mikro,” jelasnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X