Waspada Palung di Pantai Manggar

- Senin, 15 November 2021 | 17:57 WIB
Petugas penyelamat dan warga di Pantai Manggar.
Petugas penyelamat dan warga di Pantai Manggar.

Di balik panorama Pantai Manggar, ada bahaya yang mengancam pengunjung. Sekitar 500 meter dari bibir pantai, terdapat palung. Sebuah tanah yang berlekuk dalam dan berarus deras.

  

BALIKPAPAN-Riang gembira di Pantai Segara Sari Manggar, Balikpapan Timur, akhir pekan kemarin (14/11) berujung duka. Asyik berenang, tiga bersaudara terseret ombak. Dua berhasil menyelamatkan diri, satu hilang ditelan gelombang. Hingga petang, upaya pencarian yang dilakukan tim gabungan belum membuahkan hasil.

Korban hilang bernama Zalfa. Usianya 12 tahun. Zalfa adalah siswa kelas VII di salah satu SMP di Balikpapan. Sementara korban yang berhasil selamat, bernama Asraf (11) dan Leoni (20). Zalfa, Asraf dan Leoni tinggal di Kelurahan Graha Indah, Balikpapan Utara. Rombongan wisata keluarga ini tiba di Pantai Manggar sekitar pukul 09.30 Wita. Mereka kemudian menempati tempat yang sudah dipesan. Ketika Zalfa, Asraf dan Leoni asyik bermain dan bercengkerama tepi pantai, kondisi air laut saat itu sedang pasang.

Sekitar 1,5 jam kemudian, atau sekira pukul 11.00 Wita, ketiganya dilaporkan terseret ombak. “Asraf dan Zalfa teriak minta tolong kemudian dikejar kakaknya, Leoni.” kata Kapolsek Balikpapan Timur Kompol FX Suhartanta dikonfirmasi kemarin. Melihat ada yang minta tolong, anggota bantuan darurat yang tengah patroli di atas kapal berusaha menolong dengan melempar pelampung.

“Saksi Yani melompat ke laut menyelamatkan Leoni dan Asraf yang berdekatan, sementara Zalfa tak terlihat. Kedua korban yang dievakuasi kondisinya tak sadarkan diri, namun masih ada detak jantungnya” tutur Suhartanta. Setelah diperiksa di puskesmas, Leoni dan Asraf selanjutnya dirujuk ke RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan.

Sementara itu, hingga matahari terbenam, Zalfa belum ditemukan. Upaya pencarian melibatkan tim gabungan. Di antaranya, Kantor SAR Balikpapan, BPBD Balikpapan, dan Polsek Balikpapan Timur yang dipimpin Kepala SPK Aiptu Radius. Warga sekitar dan keluarga korban ikut dalam pencarian. Sekitar tiga armada perahu karet diterjunkan melakukan pencarian di tengah kondisi air laut naik dan bergelombang. Mereka menyisir pantai hingga berjarak lebih 500 meter dari bibir pantai. Namun, keberadaan korban masih belum terlihat.

Komandan Regu Pencarian dari Kantor SAR Balikpapan Heri Rahmat mengatakan, Zalfa kemungkinan tenggelam 500 meter dari bibir pantai.

“Informasinya mereka bertiga berenang ke tengah. Sekitar 500 meter dari bibir pantai mereka ketemu palung,” kata Heri. Heri menambahkan, untuk areal pencarian korban saat ini masih berada di sepanjang bibir pantai. Dari penelusuran Kaltim Post, peristiwa serupa pernah terjadi pada Oktober 2017 dan mengakibatkan satu pengunjung meninggal. Setahun kemudian, pengunjung kembali tersapu ombak tapi berhasil selamat.

Kejadian kemarin langsung direspons Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (DPOP) Balikpapan. Pengelola pantai yang berada di Balikpapan Timur ini mengimbau kepada para pengunjung. Untuk tidak berenang ke titik-titik tertentu, terutama di musim seperti saat ini. Kepala DPOP Balikpapan Doorje Marpaung menyampaikan, pihaknya selalu mengumumkan kepada para pengunjung Pantai Manggar akan bahaya untuk berenang pada titik tertentu. Apalagi ketika ingin mencoba berenang ke wilayah yang lebih dalam.

“Jadi kami memohon kerja sama masyarakat. Jika di-announce (umumkan) untuk tidak berenang ke tempat tertentu, atau tempat yang lebih dalam, agar dipatuhi. Karena petugas kami tidak bisa di setiap titik pantai,” katanya. Berdasarkan laporan dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pantai Segara Sari Manggar, petugas sudah mengingatkan pengunjung agar tidak berenang di wilayah yang lebih dalam. Akan tetapi, imbauan tersebut tidak diikuti dan akhirnya korban tetap berenang.

“Imbauan selalu di-announce (umumkan) oleh petugas kami. Bahkan, sebelum kejadian tadi, juga sudah diomongi. Tapi biar bagaimanapun, kami prihatin atas kejadian ini. Mudah-mudahan korban segera ditemukan,” ungkapnya. Sebelumnya, Pantai Manggar yang menjadi objek wisata masyarakat Balikpapan sempat tutup sementara akibat pandemi Covid-19. Pantai Manggar kembali buka awal September lalu. Itu pun hanya beroperasi pada Sabtu dan Minggu setelah kategori PPKM Balikpapan di Level 2. Kunjungan ke Pantai Manggar, terlihat meningkat sejak September lalu. Dengan jumlah pengunjung 33.500 orang, lalu pada Oktober 40.400 orang. Memasuki pekan kedua November, sudah tercatat 7.200 orang. Dengan jumlah pengunjung selama hampir 11 bulan terakhir sebanyak 154.125 orang. Untuk diketahui, pengelola Pantai Manggar menarik biaya retribusi sebesar Rp 10 ribu per orang, plus Rp 5 ribu biaya parkir motor.

Sementara itu, dalam rilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Balikpapan, hingga sepekan ke depan, gelombang di perairan Balikpapan akan relatif tinggi. Yakni sampai 1,25 meter. Masyarakat juga perlu mewaspadai cuaca buruk di perairan yang dapat menyebabkan peningkatan tinggi gelombang perairan. “Makanya petugas kami, selalu meng-announce kepada para pengunjung, agar tidak berenang ke wilayah yang lebih dalam. Apalagi ketika pantai sudah mulai ramai,” ucap Doorje. (aim/kip/riz/k`6)

 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X