JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menghimbau semua pihak untuk waspada atas meningkatnya ancaman bencana hidrometeorologi. Sejumlah wilayah pun dilaporkan telah mengalami bencana banjir dan longsor akibat kenaikan intensitas curah hujan.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan, ancaman bencana ini meningkat akibat fenomena alam La Nina yang datang bersamaan dengan masa puncak musim hujan di Indonesia. La Nina sendiri diprediksi bakal terjadi hingga Januari-Februari 2022. ”Fenomena La Nina sendiri memicu peningkatan frekuensi dan intensitas curah hujan hingga 70 persen,” ujarnya, kemarin (7/11).
Ada berbagai daerah di Indonesia yang dilaporkan mengalami banjir. Misalnya saja Aceh Tenggara, Kabupaten Sintang, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bandung Barat, dan sebagian Jakarta. Saat berita ini ditulis, di beberapa daerah sudah surut dan sebagian lagi masih tergenang.
Tingginya intensitas hujan yang terjadi sejak 11.00 hingga 13.30 WIB pada Sabtu lalu (6/11) menyebabkan banjir bandang di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Bencana banjir tersebut terjadi Desa Bojonghaleuang di Kecamatan Saguling. Kepala Bidang Darurat dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat Asep Sulaiman menyatakan lumpur dan ranting-ranting pohon dari tebing ikut terbawa arus hingga menutup sungai yang berada di permukiman. Menurutnya banjir terjadi hanya sebentar namun sempat menggenangi rumah warga.
Masih di Jawa Barat, banjir juga sempat melanda satu desa di Kabupaten Karawang pada Selasa lalu (2/11). Kemarin banjir tersebut telah surut. Banjir ini dipicu oleh hujan intensitas tinggi sehingga debit air Sungai Cilamaya meluap Selasa sore. Kabupaten Karawang merupakan wilayah dengan potensi bahaya banjir berkategori sedang hingga tinggi. Berdasarkan analisis inaRISK, sebanyak 30 kecamatan berada pada kategori tersebut.
Di Jakarta sendiri, sejumlah wilayah juga dilaporkan terendam banjir akibat hujan yang terjadi sejak Minggu siang. Setidaknya, ada 21 wilayah rukun tetangga (RT) yang terendam. Jumlah tersebut tersebar di Jakarta Utara sebanyak 13 RT dan Jakarta Selatan 8 RT. Ketinggian banjir mencapai 40 cm-1,5 meter.
Diakuinya, pihaknya terus mendapatkan informasi mengenai kondisi cuaca dari BMKH setiap harinya. Sebagai upaya mencegah jatuhnya korban, pihaknya pun selalu memberikan peringatan dini pada masyarakat. Namun, perlu diketahui kapan saatnya mengevakuasi masyarakat pada kondisi hujan deras. Salah satunya, ketika hujan sangat deras terjadi lebih dari satu jam dan jarak pandang kurang dari 30 meter.
”kalau ini sudah berjalan satu jam, maka masyarakat yang ada di kelerengan, di daerah rendah sepanjang bantaran sungai untuk dievakuasi sementara hingga situasi dirasa aman kembali,” paparnya. Pada bagian lain, BNPB telah melakukan survey udara di sekitar Kota Batu, Jawa Timur. Dalam Survei ini ditemukan titik-titik longsor di sepanjang tebing alur lembah sungai di wilayah hulu. Ini diduga menjadi salah satu biang banjir bandang.
Adanya enam alur lembah sungai yang setiap sisinya tidak dilindungi oleh vegetasi yang rapat dan memiliki akar yang kuat. Ketika hujan turun dengan intensitas tinggi, kondisi tersebut akan memicu terjadinya longsoran yang dapat membentuk bendungan alam dan menutup alur air.
”Hasil survey lain di bagian hilir, menunjukkan di sepanjang bantaran sungai terdapat perkebunan semusim yang melebar hingga di tebing sungai,” jelas Muhari. Dari pengamatan melalui udara tersebut tampak jelas bahwa perkebunan itu mengalami kerusakan karena tergerus air hujan dengan intensitas tinggi dan jenis vegetasi yang ditanam tidak memiliki akar yang kuat untuk mengikat tanah.
Mengingat masih banyak terlihat pohon-pohon tumbang di lokasi bekas longsoran di hulu, diperlukan pembersihan.”Sebab hal itu menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan guna melihat di mana saja titik-titik potensi sumbatan atau bendung alam di wilayah hulu,” ucapnya.
BNPB juga merekomendasikan agar wilayah lereng tebing atau kawasan kebun semusim lainnya ditanami dengan jenis vegetasi yang keras dan berakar kuat. Sehingga dapat mengikat tanah dan mencegah terjadinya longsoran. ”Pemerintah Kota Batu bisa mengacu kepada aturan penggunaan lahan sepanjang sempadan sungai,” katanya.
Pemerintah pun telah bergerak cepat membantu korban bencana ini. Menteri Sosial (mensos) Tri Rismaharini telah mengecek lokasi bencana dan memastikan bantuan logistik diterima para korban banjir bandang.
Mensos juga meninjau dapur umum di Kantor Kelurahan Bulukerto guna memastikan permakanan para korban terpenuhi. ”Di sini Tagana membuka dapur umum dengan total nasi bungkus yang telah tersalur 600 bungkus,” ujarnya. Tagana juga menyalurkan bantuan logistik yang berasal dari Gudang Jawa Timur Tahap l yang berupa makanan siap saji 300 paket, kids wear 20 paket, family kit 20 paket, makanan anak 60 paket. Bantuan logistik tersebut sudah tiba malam ini di Kota Batu.