Evaluasi Olahraga Usai PON Papua, Kaltim Menatap Aceh-Sumut

- Senin, 8 November 2021 | 11:40 WIB
Cabang hoki Kaltim yang sukses meraih medali.
Cabang hoki Kaltim yang sukses meraih medali.

Peliput: M Ridhuan, Nofiyatul Chalimah, Doni Aditya

 

Satu bulan sudah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 berlalu. Sejumlah evaluasi harus diambil cepat. Terlebih PON berikutnya di Aceh dan Sumut tak sampai tiga tahun lagi. Tentu target berikutnya harus lebih.

 

ADA banyak hikmah yang bisa dipetik oleh Kaltim sebagai salah satu peserta di multievent olahraga empat tahunan tersebut. Bukan hanya pelajaran untuk KONI Kaltim semata, namun juga seluruh elemen yang terlibat, tak terkecuali peran aktif pemerintah provinsi.

Seperti diketahui, di PON Papua, Kaltim meraih 25 medali emas, 33 perak, dan 42 perunggu. Raihan 25 emas itu menyamai perolehan Kaltim di edisi PON sebelumnya di Jawa Barat 2016 silam. Kendati demikian, di tangga klasemen posisi Kaltim di Papua turun dua setrip ke posisi ketujuh.

Ada beberapa alasan yang membuat posisi Kaltim berada di peringkat tujuh di edisi PON Papua. Di antaranya, keterlambatan menggelar pemusatan latihan daerah (puslatda). Berkaca pada edisi PON sebelumnya, persiapan atlet cukup matang dengan waktu enam bulan. Sementara edisi PON kali ini, atlet hanya melakoni persiapan maksimal 2,5 bulan.

Keterlambatan turunnya anggaran menjadi salah satu sebab puslatda digelar singkat. Walhasil, persiapan tersebut berpengaruh ke performa atlet di arena tanding. Selain itu, minimnya uji tanding (try in dan try out) jadi sebab lainnya. Pada masa pandemi nyaris semua cabor Kaltim tidak bisa melaksanakan uji coba.

Kondisi itu berbanding terbalik dengan daerah yang pembinaannya cukup baik. Semisal Bali yang berhasil masuk lima besar. Sebagai informasi, Bali selama ini dijadikan sebagai lokasi pemusatan latihan nasional (pelatnas) menuju pra-Olimpiade dan Olimpiade. Sehingga suasana di Bali lebih kompetitif dan kondusif. Dengan adanya atlet pelatnas membuat beberapa cabor di Bali bisa melakoni uji tanding.

Selain itu, beberapa cabor seperti kriket pada masa persiapan kesulitan mencari tempat latihan. Venue yang biasa digunakan untuk latihan di Kompleks Stadion Sempaja Samarinda ditutup karena pandemi Covid-19. Walhasil, kriket lebih banyak menjalani latihan secara mandiri. Kondisi itu membuat target emas kriket meleset.

Meski demikian, di tengah banyaknya kendala pada masa persiapan, Kaltim tetap mampu mendulang emas dengan jumlah yang sama di PON Jawa Barat 2016. Raihan itu terbilang luar biasa, mengingat jumlah atlet dan cabor yang dipertandingkan di Papua lebih sedikit dari Jawa Barat.

Dari jumlah atlet, di PON Papua, Kaltim mengirimkan 368 atlet. Jumlah tersebut jauh lebih sedikit ketimbang PON di Jawa Barat sebanyak 555 atlet. Pun demikian dengan cabor yang dipertandingkan, di Papua ada 37 cabor dengan disiplin cabor 56. Sedangkan di Jawa Barat ada 44 cabor dengan disiplin cabor 65.

Di Papua beberapa cabor Kaltim yang kerap menyumbang emas tak dipertandingkan. Di antaranya balap sepeda dan dansa. Dua cabor itu punya catatan bagus setiap terlibat di PON.

Artinya pencapaian Kaltim di Papua sebenarnya lebih baik dari capaian di PON Jawa Barat dari segi prestasi. Sebab, dengan cabor dan atlet yang lebih sedikit, Kaltim masih bisa mempertahankan 25 medali emas. Jumlah itu menjadi modal penting bagi Kaltim menuju PON berikutnya di Aceh dan Sumatra Utara 2024.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB

Dansa Kaltim Berharap Tryout ke Luar Negeri

Selasa, 16 April 2024 | 10:30 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 17:34 WIB

Gia Sedih Bakal Lawan Megawati

Senin, 15 April 2024 | 16:30 WIB

Bukti Gaharnya Performa Aprilia

Senin, 15 April 2024 | 14:45 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 13:50 WIB
X