SAMARINDA - Perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan III tahun 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 4,51 persen (yoy). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 9,97 persen.
Sedangkan dari sisi pengeluaran, Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 9,25 persen. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim Tutuk SH.Cahyono menjelaskan ekonomi Kaltim triwulan III tahun ini tetap tumbuh positif dan tinggi tetapi melambat dibanding sebelumnya.
"Pertumbuhan ekonomi Kaltim ini searah dengan ekonomi nasional," katanya saat acara Capacity Building dan Temu Wartawan Ekonomi dan Bisnis Kaltim di Maratua, Sabtu (6/11/2021). Dikatakan Tutuk, ekonomi Kaltim masih ditopang oleh sektor pertambangan yang tumbuh positif dan share yang besar ke ekonomi Kaltim. Walaupun, saat kondisi industri pengolahan dan perdagangan Kaltim mengalami penurunan.
"Industri pengolahan dan perdagangan turun akibat pembatasan aktivitas pada pertengahan triwulan III tahun 2021," katanya. Bank Indonesia mencatat khusus untuk sektor pertambangan Kaltim tetap resilient di tengah pemulihan produksi Tiongkok.
"Produksi dan ekspor batubara Kaltim masih relatif kuat. Terutama permintaan dari Tiongkok dan adanya peningkatan kuota produksi 75 juta ton pada semester II 2021. Selain itu, tren kenaikan harga batubara menopang proses pemulihan ekonomi Kaltim," jelasnya. (myn)