SAMARINDA – Meski telah mendapatkan pembenahan di beberapa titik, rupanya Jalan Stadion Utama Kaltim, Palaran, masih belum bisa lepas dari kata mulus. Lubang-lubang jalan yang menganga, serta aspal yang mengelupas masih bertebaran di akses menuju Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) itu.
Tak hanya jalan berlubang saja, beberapa titik jalan yang dibangun pada 2007 kerap tergenang. Belum lagi ancaman tanah longsor dari bukit di dua sisi jalan. Rusaknya jalan itu tak lepas dari klasifikasi badan jalan saat ini. Di mana jalan yang hanya mampu dibebani kendaraan maksimal 8 ton, dilintasi kendaraan di atas 12 ton ke atas. "Badan jalan itu kan masuk tonase kelas tiga, maksimal delapan ton saja. Rutinitasnya dilalaui kendaraan 10 ton ke atas, sedangkan lapisannya aspal saja," ungkap Kepala UPTD Pemeliharaan Infrastruktur Wilayah II Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (DPUPR Pera) Kaltim Joniansyah.
Tak sesuainya kelas badan jalan membuat kerusakan tak bisa dihindari. Joni menerangkan, untuk menghindari kerusakan, badan jalan seharusnya ditingkatkan. Seperti peningkatan badan jalan yang saat ini hampir rampung.
Namun, dalam peningkatan kelas badan jalan, pemerintah harus merogoh kocek mahal. Setidaknya untuk 1 kilometer badan jalan klas 1 menelan biaya sekitar Rp 10 miliar. "Per kilometernya kira-kira Rp 10 miliar, dengan lebar badan jalan 7 meter. Itu perkiraan, tinggal dikalikan saja. Tapi saat ini saya kerjakan satu jalur, jalur kiri dulu, kalau total jalan itu kan ada dua jalur masing-masingnya, totalnya sekitar 26 kilometer lah," jelasnya.
Jika ditaksir untuk meningkatkan seluruh badan jalan setidaknya membutuhkan dana sekitar Rp 50 miliar. Biaya itu belum termasuk pembenahan saluran drainase.
"Itu masih sebatas perkiraan, karena beberapa kan sudah diperbaiki. Kalau ditingkatkan badan kelas jalan juga otomatis naik. Tapi coba diusulkan lah, nanti siapa tahu bisa ditingkatkan," kuncinya. (*/dad/dra)